Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Kontroversial, Bulan Terbentuk dari Ledakan di Inti Bumi

Kompas.com - 06/07/2013, 06:59 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pembentukan Bulan telah lama menjadi perdebatan. Teori yang banyak dipercaya kini menyatakan bahwa Bulan terbentuk ketika ada obyek sebesar Mars menumbuk Bumi. Material hasil tumbukan terbang dan mengumpul membentuk Bulan.

Namun, sebenarnya ada beberapa teori lain, salah satunya yang dikemukakan astronom George Darwin, putra Charles Darwin. Menurut teorinya, dahulu Bumi berputar sangat cepat sehingga sebagian darinya runtuh dan membentuk Bulan.

Pakar keplanetan asal Belanda bernama Wim van Westrenen kini mengajukan teori baru pembentukan Bulan. Menurutnya, Bulan terbentuk dari peristiwa ledakan setara dengan 40 miliar kali bom atom yang terjadi di inti Bumi.

Teori tersebut diungkapkan berdasarkan pemahaman bahwa inti Bumi adalah sebuah reaktor raksasa yang bisa meledak melemparkan material pembentuk Bulan ke angkasa. Pandangan bahwa Bumi adalah reaktor raksasa ini telah diperdebatkan sejak 60 tahun lalu.

Bumi memiliki zat radioaktif seperti uranium dan plutonium yang terkandung dalam batuan yang "tenggelam" setelah terbentuk dan terkumpul di lapisan luar inti Bumi membentuk reservoir cairan. Saat zat radioaktif ini mendapatkan bahan bakar cukup, ledakan nuklir akan terjadi.

Van Westeren seperti dikutip Daily Mail, Kamis (4/7/2013), mengatakan, "Ledakan nuklir adalah satu-satunya cara yang dapat menghasilkan energi secara cepat untuk 'melemparkan' Bulan ke antariksa."

Salah satu bukti pendukung teori ini adalah kandungan kimia Bulan yang mirip Bumi. Bulan memiliki isotop oksigen, silikon dan potasium yang identik dengan Bumi. Hal itu menandakan bahwa Bulan dahulu 'dilahirkan' sendiri oleh Bumi.

Bukti bahwa Bumi merupakan sebuah reaktor raksasa memang telah ditemukan selama ini. Tapi, para ilmuwan belum yakin bahwa ledakan yang mungkin dihasilkan bisa melempar material ke antariksa dan menghasilkan Bulan.

"Saya kira Anda tidak bisa memisahkan proses pembentukan Bulan dari peristiwa tumbukan raksasa (4 miliar tahun lalu)," kata Matija Cuk, astronom dari Harvard University. Bulan sendiri bisa mengorbit Bumi karena tersusun dalam formasi yang mendukung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com