Gempa Aceh Ingatkan Lagi Pentingnya Bangunan Tahan Gempa

Kompas.com - 03/07/2013, 12:50 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gempa bermagnituo 6,2 yang mengguncang Aceh pada Selasa (2/7/2013) hingga hari ini diketahui menyebabkan 22 orang tewas, 210 luka-luka, dan ribuan bangunan roboh.

Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa peristiwa gempa kali ini kembali menunjukkan bahwa penyebab utama kematian dalam peristiwa gempa adalah bangunan yang rapuh.

"Dari 22 orang yang meninggal dalam gempa kemarin, sebagian besar mati karena reruntuhan bangunan akibat gempa," ungkap Sutopo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/7/2013).

Sutopo mengatakan, karakteristik gempa Aceh kemarin yang berpusat di sesar daratan dan hanya pada kedalaman 10 meter dengan getaran V-VI MMI sendiri memang akan selalu memicu guncangan kuat dan robohnya bangunan.

Ditambah dengan bangunan rumah dan fasilitas publik yang belum tahan gempa, bisa dipahami bahwa gempa yang sebenarnya "hanya" bermagnitud 6,2 tersebut dapat menyebabkan kerusakan parah dan kematian.

Sutopo mengatakan, peristiwa gempa kali ini menekankan kembali pentingnya perencanaan pembangunan bangunan tahan gempa.

"Terutama di Aceh. Aceh diancam oleh aktivitas di sesar lautan dari zona subduksi yang sudah diketahui memicu gempa besar dan tsunami serta sesar daratan. Jadi, bangunan tahan gempa diperlukan," katanya.

Menurutnya, pembangunan saat ini belum memperhatikan risiko kegempaan. Wawasan masyarakat tentang bangunan tahan gempa juga masih rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terpopuler

    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau