Rahasia Adaptasi Ekstrem Mamalia Laut Terungkap

Kompas.com - 14/06/2013, 16:20 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Michael Berenbrink dari University of Liverpool berhasil mengungkap dan menjelaskan rahasia mamalia laut dalam menahan napas.

Menurut ilmuwan, cara mamalia laut menahan napas adalah salah satu bentuk adaptasi paling ekstrem dalam dunia hewan, bagaimana mamalia laut menyimpan oksigen dan menahan napas hingga beberapa jam.

Tim ilmuwan mempelajari myoglobin, protein penyimpan oksigen yang terdapat di otot mamalia dan menemukan bahwa paus dan anjing laut memiliki karakteristik protein yang "tak lengket". Ini membantu paus menyimpan oksigen dalam jumlah besar.

Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Science, Jumat (14/6/2013) hari ini.

Berenbrink seperti diberitakan BBC, hari ini, mengungkapkan bahwa ilmuwan telah lama bertanya-tanya bagaimana mamalia laut menyusun protein myoglobin dalam jumlah besar pada tubuhnya.

"Pada konsentrasi yang cukup tinggi, protein myoglobin cenderung melekat satu sama lain. Jadi, kami mencoba memahami bagaimana anjing laut paus berevolusi untuk memiliki protein ini dalam konsentrasi tinggi di ototnya tanpa kehilangan fungsinya," ungkap Berenbrink.

Tim mengesktrak protein myoglobin dari sapi, berang-berang, hingga paus.

Lewat penelitian yang penuh ketelitian, tim yang dipimpin oleh Scott Mirceta ini berupaya memecahkan evolusi pada myoglobin yang terjadi selama 200 juta tahun, yang memungkinkan mamalia laut menahan napas.

Hasil penelitian seperti yang diungkapkan Berenbrink menunjukkan, paus dan anjing laut berevolusi hingga memiliki myoglobin yang tak lengket. Myoglobin pada mamalia laut itu punya muatan positif sehingga saling tolak menolak.

"Seperti kutub yang sama pada magnet, protein saling menolak satu sama lain. Dengan cara ini, mamalia laut bisa memuat myoglobin dalam konsentrasi tinggi di ototnya dan mencegahnya melekat sehingga tak menyumbat otot," ujar Berenbrink.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan fisiologis saat mamalia darat bermigrasi dan berevolusi untuk hidup di lautan.

"Hasil penelitian ini juga memungkinkan kita untuk memperkirakan waktu selam moyang dari paus. Kita bisa melihat fosilnya dan memprediksi waktu selam mereka," kata Berenbrink.

Memahami bagaimana mamalia menyimpan oksigen juga punya manfaat dalam bidang kedokteran. Ilmuwan bisa mengembangkan suplai oksigen cair untuk diberikan ke jaringan seseorang saat transfusi darah tidak memungkinkan.

Namun, manfaat terbesar dari penelitian ini adalah pemahaman tentang evolusi mamalia laut dan ekologi di masa lampau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau