KOMPAS.com — Salah satu fenomena menarik dari planet bercincin Saturnus adalah badai di kutub utaranya. Wahana antariksa Cassini berhasil mengabadikan citra badai tersebut. Dalam salah satu foto, terungkap bahwa bentuk badai dilihat dari atas tampak seperti mawar.
Analisis membuktikan, badai di Saturnus ternyata jauh lebih besar dari di Bumi. Mata badai punya ukuran hingga 2.000 kilometer, 20 kali rata-rata badai Bumi. Sementara kecepatan gerak awannya mencapai 150 meter per detik.
Andrew Ingersoll, anggota tim pencitraan Cassini di Caltech, mengungkapkan, badai Saturnus punya kesamaan dengan badai di Bumi, misalnya, jumlah awan yang sedikit pada bagian mata badai (pusat struktur badai) serta awan tinggi pada dinding mata badai.
Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan. "Di Saturnus skalanya jauh lebih besar dan dapat terbentuk dari hanya sejumlah kecil uap air di atmosfernya," katanya seperti dikutip Daily Mail, Senin (29/4/2013).
Perbedaan lainnya, badai di Saturnus bergerak jauh lebih cepat daripada di Bumi. Jika di Bumi badai bergerak ke arah kutub karena gaya tarik akibat rotasi Bumi, di Saturnus, badai relatif tidak bergerak horizontal karena memang sudah terbentuk di wilayah kutub.
Memahami fenomena badai di Saturnus juga penting untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena badai di Bumi. Melalui badai Saturnus, ilmuwan bisa mempelajari bagaimana badai terestrial terbentuk dan bertahan.
Wahana antariksa Cassini mengorbit Saturnus sejak tahun 2004. Namun, foto badai ini baru ditangkap beberapa tahun kemudian. Untuk memotret badai Saurnus, butuh sudut orbit yang tepat. Badai di kutub Saturnus takkan bisa dipotret dari bagian ekuator planet itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.