Hiu Ternyata "Takut" Purnama

Kompas.com - 22/04/2013, 10:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

PERTH, KOMPAS.com — Ilmuwan dari University of Western Australia meneliti 39 hiu karang abu-abu (Carcharhinus amblyrhynchos) yang hidup di Palau, Micronesia, sebelah timur Filipina. Peneliti mendapatkan fakta menarik tentang pola selam hiu tersebut.

Salah satu yang menarik, hiu ternyata "takut" purnama. Saat bulan purnama, hiu spesies tersebut menyelam lebih dalam. Sebaliknya, pada saat bulan baru, hiu cenderung berenang di dekat permukaan.

Hiu bukan satu-satunya jenis ikan yang pola pergerakannya dipengaruhi oleh purnama. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pola gerak ikan pedang, tuna sirip kuning, dan tuna mata besar juga dipengaruhi oleh Bulan.

Pola gerak hiu juga dipengaruhi oleh Matahari. Di siang hari, hiu menyelam lebih dalam. Mulai sore hingga malam, hiu mulai berenang mendekati wilayah permukaan.

"Ini sesuai dengan bagaimana intensitas cahaya di karang berubah secara harian," kata Gabriel Vianna dari University of Western Australia yang terlibat riset, seperti dikutip Livescience, Jumat (19/4/2013).

Berdasarkan musim, hiu berenang di wilayah dekat permukaan pada musim dingin di kedalaman 35 meter. Pada musim panas, hiu berenang lebih dalam, 60 meter lebih dalam dari biasanya.

Para ilmuwan percaya, pola gerak hiu dipengaruhi oleh suhu dan upaya menghemat energi. Hiu menghindari suhu lebih tinggi agar energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Selain itu, hiu juga berenang lebih dalam untuk menghindari hiu lain yang lebih besar.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, 10 April 2013 lalu. Pengetahuan tentang pola gerak hiu bisa menjadi dasar dalam upaya pelestariannya. Saat ini, hiu adalah salah satu golongan ikan dengan ancaman terbesar. Lebih kurang 100 juta hiu dibunuh tiap tahunnya. Hiu karang abu-abu sendiri belum menjadi perhatian utama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau