Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Air Awetkan 10.000 Artefak Kuno

Kompas.com - 10/04/2013, 14:48 WIB

KOMPAS.com — Sebanyak 8.000 hingga 10.000 artefak kuno ditemukan dan digali dari ibu kota Inggris, London. Situs penggalian ini terletak hanya beberapa meter dari Sungai Thames yang membelah kota dan bersisian dengan proyek pembangunan gedung baru di pusat finansial London.

Artefak kuno yang ditemukan termasuk koin, tembikar, sepatu, jimat, dan properti gladiator yang diperkirakan berusia 2.000 tahun. Bersamaan dengannya, ditemukan pula struktur kayu dari tahun 40 Masehi yang digali dari kedalaman 12 meter.

Istimewanya, barang-barang ini terawetkan dengan baik berkat aliran Sungai Walbrook, salah satu sungai yang hilang di London. Dikatakan Sophie Jackson dari Museum of London Archaeology (Mola), genangan air dari aliran Walbrook menghasilkan lapisan demi lapisan yang melindungi kayu bangunan, pagar, dan pekarangan di situs tersebut.

Betapa pentingnya penemuan ini sampai-sampai para pakar yang terlibat menyebutnya sebagai "Pompeii dari Utara". Nama tersebut merujuk pada kota Roma Kuno di Napoli, Italia, yang sempat hilang akibat dahsyatnya letusan Gunung Vesuvius tahun 79 Masehi.

"Semuanya terawetkan dengan baik dan mengandung barang-barang pribadi semacam baju bahkan dokumen. Semuanya akan mengubah pandangan kita mengenai bangsa Roma di London," ujar Jackson, Selasa (9/4/2013).

Situs penemuan artefak dan bangunan kuno ini memiliki luas 1,2 hektar dan dulunya berada di tepi Sungai Walbrook. Lokasi ini juga merupakan tempat bagi Kuil Mithras yang ditemukan pada 1950-an silam.

Dikatakan Michael Marshall, spesialis penemuan Roma di Mola, bahwa ini merupakan situs peninggalan Roma terbaik yang pernah ditemukan di London. Penemuan lain yang ikut digali termasuk 250 sepatu kulit dan meja tulis, yang bisa memberi petunjuk mengenai bangsa Roma yang ada di London. Bahkan ada satu ruangan yang berisi 150 kepingan tablet tulisan.

Total, sekitar 10.000 artefak ditemukan oleh 60 arkeolog yang terlibat, serta sebanyak 3.500 ton tanah digali dengan tangan. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com