KOMPAS.com — “Curiosity is back!” Begitu tulis peneliti Ken Kremer dalam artikel yang dilansir oleh Universe Today, hari Minggu (24/3/2013) kemarin. Sebelumnya, Curiosity sempat dihentikan aktivitasnya setelah mengalami kerusakan memori.
Bukti kesiapan Curiosity untuk kembali menjelajah Mars ditunjukkan dalam sebuah foto yang menunjukkan tangan Curiosity yang sedang mengangkat dan mata bor yang "menatap" ke arah kamera navigasi, dengan latar belakang pemandangan di Yellowknife Bay. Gambar mentah (raw) dari foto ini diambil pada Sabtu (23/3/2013) oleh NASA dan JPL-Caltech, kemudian disatukan oleh Marco Di Lorenzo, dan Ken Kremer, lalu diwarnai.
Penjelajahan Curiosity telah dihentikan untuk sementara waktu sejak tanggal 27 Februari 2013 lalu. “(Penghentian aktivitas Curiosity) disebabkan adanya kerusakan memori pada komputer sisi-A. Kondisi ini mendesak pengawas untuk menukar komputer sisi-A dengan komputer sisi-B”, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan NASA.
“Perintah pengalihan yang diberikan oleh operator memasukkan Curiosity dalam modus aman (safe mode) delama dua hari. Tim penjelajah memulihkan kemampuan sisi-A sebagai penyokong dan menyiapkan sisi-B untuk menjalankan operasi secara penuh”.
Masalah memori mungkin disebabkan oleh serangan sinar kosmis. Curiosity kembali mendapat rintangan kecil minggu lalu, membuatnya kembali masuk safe mode. Dan kemudian, sebuah badai matahari terjadi, yang memaksa tim di Bumi harus mematikan Curiosity untuk beberapa hari.
Sebelum "beristirahat", Curiosity telah memberikan cukup banyak fakta baru tentang planet merah tersebut. Ken menyebutkan dalam tulisannya, beberapa pencapaian yang dilakukan Curiosity di antaranya informasi bahwa pada masa lalu Mars memiliki lingkungan yang bisa ditinggali oleh mikroba, karena kondisinya yang lebih hangat dan lebih basah. Curiosity juga berhasil menemukan bukti pada area yang luas tentang kemungkinan adanya air di Mars.
Selain itu, hasil penggalian Curiosity yang dilakukan di Yellowknife Bay menunjukan jumlah mineral liat phyllosilicate yang signifikan. Temuan ini mengindikasikan adanya aliran air yang mendekati netral dan lingkungan yang cukup ramah yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan sederhana di Mars ribuan tahun lalu.
Tak hanya itu, instrumen analisis yang terpasang di badan Curiosity, seperti the Chemisty and Mineralogy (CheMin) dan Sample Analysis at Mars (SAM), telah menguji sampel batuan dan tanah yang ada di Mars untuk mengetahui komposisi kimia dan mencari jejak molekul organik. Sayangnya, hingga saat ini belum ada molekul organik yang ditemukan.
Pasca-istirahat panjang selama hampir satu bulan, kini Curiosity sudah siap kembali menjalankan misinya. Ke depannya, Curiosity akan menganalisis ulang sampel yang didapat dari batuan abu-abu pertama guna mencari jejak molekul organik.
Akan tetapi, pada bulan April akan terjadi fenomena solar conjuction yang akan mengganggu sistem komunikasi. Fenomena itu diperkirakan akan dimulai tanggal 4 April dan mungkin akan berlangsung selama beberapa minggu lebih. Dijadwalkan, Curiosity akan melaporkan hasil pengeborannya setelah fenomena konjungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.