WASHINGTON, KOMPAS.com - Wahana antariksa Curiosity berhasil mengebor batu Mars. Menggunakan bor yang terdapat di ujung lengannya, Curiosity melubangi batu Mars selebar 1,6 cm dan kedalaman 6,4 cm.
Pengeboran batuan Mars menjadi salah satu misi utama Curiosity. Bagi anggota tim misi, pengeboran ini sudah ditunggu Curiosity mendarat di Mars 6 Agustus 2012 lalu. Dengan keberhasilan ini, robot enam roda ini berhasil mengoleksi bubuk batuan Mars untuk pertama kali.
"Ini adalah prestasi terbesar bagi anggota tim misis Curiosity sejak penggunakan derek untuk mendaratkan Curiosity Agustus lalu, hari membanggakan lain bagi Amerika," ungkap John Grunsfeld, pejabat NASA, seperti dikutip AFP, Minggu (10/2/2013).
Bubuk batu pertama Mars kali ini diambil dari batu Mars yang disebut John Klein, dinamai sesuai nama anggota tim misi Curiosity yang meninggal tahun 2011 lalu. Batu itu terletak di Yellowknife Bay, dipercaya menyimpan "cerita" tentang lingkungan basah Mars masa lalu.
Dalam beberapa hari, bubuk akan dianalisis. Pertama, bubuk akan disaring lebih dahulu. Kemudian, perangkat analisis yang tertancap pada Curiosity, yaitu Chemin (Chemistry and Mineralogy) serta SAM (Sample and Analysis at Mars) akan menganalisis komposisi bubuk batu itu.
Perangkat Chemin akan mengerjakan sampel sebelum SAM. Pasalnya, hasil analisis Chemin diperlukan untuk menganalisis dengan SAM. "Kita akan mengatur suhu sesuai yang kita lihat pada Chemin," kata Paul Mahaffy, pimpinan investigasi SAM, seperti dikutip BBC, Jumat (8/2/2013).
Selain dianalisis, bubuk batu Mars juga akan digunakan sebagai penggosok dan pemurni. Tim misi akan menggunakan bubuk batu Mars itu untuk menggosok mesin Curiosity, menghilangkan materi yang menempel karena perjalanan dari Bumi ke Mars.
Pengeboran bukan hal yang mudah. Untuk menentukan titik pengeboran saja, tim misi harus melakukan 8 pengeboran di Mars. Tim juga melakukan 1200 pengebooran di Bumi pada 20 macam tipe batuan untuk mengembangkan teknik pengeboran yang tepat.
Keberhasilan pengeboran menambah deretan pencapaian misi Curiosity. Sebelumnya, Curiosity telah menemukan bukti terkuat keberadaan air di Mars, kemiripan bataun dan tanah Mars bahkan fenomena angin puyuh di Mars.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.