Ada Tanda Kehidupan di Danau Antartika yang Terkubur

Kompas.com - 31/01/2013, 19:45 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Danau Whillans terkubur 800 meter di bawah lapisan es di Antartika Barat. Namun di luar dugaan, danau itu masih menyimpan tanda kehidupan.

Hasil penelitian dalam proyek Whillans Ice Stream Subglacial Access Research Drilling (WISSARD) menemukan bahwa danau tersebut mempunyai sel kecil yang merespon pada cat warna asam deoksiribosa (DNA).

Temuan tersebut dapat menjadi sinyal bagus keberadaan kehidupan di Antartika. Riset lebih lanjt akan mengungkap apakah sel yang ditemukan memang hidup.

Adanya sel kecil tersebut diketahui setelah peneliti menganalisis sampel lumpur dan air yang berhasil diambil pada Senin (28/1/2013). Sampel nantinya akan dikirim ke laboratorium di Amerika Serikat.

Dalam situs web proyek WISSARD, seperti dikutip Our Amazing Planet, Rabu (30/1/2013), peneliti mengatakan, "upaya ini menandai keberhasilan mengambil sampel utuh dari danau subglasial di Antartika."

Misi WISSARD yang diprakarsai Amerika Serikat hanyalah salah satu misi eksplorasi Antartika. Inggris mengeksplorasi Danau Ellsworth sementara Rusia mengeksplorasi Danau Vostok.

Hingga kini, misi Inggris masih kesulitan dalam pengeboran. Sementara, misi Rusia berhasil menemukan material organik tahun 2012 lalu. Sayang, setelah diteliti, material organik itu berasal dari cairan yang digunakan untuk membantu mengebor.

Ilmuwan mengungkapkan, Danau Whillans tak begitu terisolasi dibanding Vostok dan Ellsworth. Arus dalam danau ini membawa air tawar, lumpur dan pasir ke wilayah yang dsiebut Whillans Basin. Tapi, ilmuwan berpikir bahwa danau seluas 3 kilometer persegi ini sudah tak punya kontak langsung dengan atmosfer selama ribuan tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau