PATTAYA, KOMPAS.com — Produsen tidak bisa dibiarkan hanya memproduksi dan menjual produk elektronik. Mereka harus didesak ikut bertanggung jawab mengolah produk elektronik yang tidak terpakai lagi dan menjadi limbah.
Pakar Teknologi Lingkungan Universitas Melbourne, Chris Ryan, mengatakan, produsen tidak bisa lagi dibiarkan lepas tangan terhadap limbah produk mereka. Produsen tidak boleh hanya fokus membuat dan menjual produk baru, tanpa memikirkan pengolahan produk lama yang ditinggalkan konsumen.
"Masa-masa seperti itu sudah lewat," tuturnya, di sela dialog dan tur jurnalis Asia tentang Penanganan Limbah Elektronik yang diselenggarakan Fuji Xerox, Jumat (25/1/2013) di Pattaya, Thailand.
Memang tidak mudah meminta tanggung jawab sebagian perusahaan. Tidak semua negara atau kawasan punya regulasi soal hal itu. Kondisi akan lebih sulit untuk produk-produk palsu yang produsennya tidak jelas. "Mereka hilang setelah melepas produk ke pasar," kata Chris Ryan seperti dilaporkan wartawan Kompas Kris Razianto Mada dari Pattaya, Thailand.
Namun, beberapa perusahaan sudah berinisiatif mengolah produk mereka yang tidak dipakai lagi oleh konsumen. Perusahaan-perusahaan itu membuat pabrik daur ulang produk mereka.
"Secara ekonomis, kadang keuntungannya tidak banyak. Fasilitas seperti Fuji Xerox Eco Manufacturing yang mendaur ulang produk mereka patut diapreasi dan diikuti perusahaan lain," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.