Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Darat Pertama Bergerak seperti Anjing Laut

Kompas.com - 15/01/2013, 18:49 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

CAMBRIDGE, KOMPAS.com - Hasil rekonstruksi tiga dimensi dari beberapa fosil hewan bertulang belakang berkaki empat menunjukkan bahwa hewan darat pertama nergerak menyerupai anjing laut.

Salah satu jenis yang dipelajari ialah hewan berwajah mengerikan dan bergigi tajam, Ichthyostega. Hewan tersebut diperkirakan hidup 364-359 juta tahun lalu dan merupakan spesies transisi antara ikan dan hewan darat. Ichthyostega diperkirakan punya kemampuan navigasi di perairan dangkal.

Berdasarkan hasil rekonstruksi, hewan tersebut bergerak dengan menyeret dirinya di permukaan rata, menggunakan kaki depannya untuk menggeret tubuhnya.

Stephanie Pierce, pimpinan studi dari Departemen Zoologi, University of Cambridge, mengatakan, "Hasil studi ini memaksa kita untuk menulis ulang buku teks tentang evolusi tulang belakang pada hewan-hewan dengan alat gerak pertama."

Pierce menguraikan, tulang belakang pada manusia saat ini berbeda dengan tulang belakang hewan masa lalu. vertebrata pertama memiliki tiga set tulang belakang.

Selama 100 tahun, diduga tiga set vertebrata itu terdiri dari satu tulang bagian depan, satu tulang bagian atas dan sepasang di belakang. Namun, riset terbaru ini menunjukkan, bagian bernama intercentrum yang diduga berada di depan ternyata justru berada di bagian belakang.

"Dengan memahami bagaimana tiap tulang tersusun, kita bisa mulai menyelidiki pergerakan tulang belakang dan bagaimana transfer gayanya di antara alat gerak pada masa awal kehidupan di darat," papar Pierce seperti dikutip Discovery, Minggu (13/1/2013).

Selain menemukan susunan tulang belakang itu, ilmuwan juga menguak adanya tulang yang melintang di bagian tengah dada.

"Tulang dada ini diketahui merupakan awal evolusi yang menghasilkan tulang sternum. struktur itu akan menguatkan tulang rusuk Ichtyostega, memungkinkannya mendukung berat badan pada dada ketika bergerak di darat," kata Jennifer Clack, peneliti lain yang terlibat riset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com