Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kacamata Sinar Hijau untuk Menata Ritme Tubuh

Kompas.com - 22/11/2012, 10:00 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

ADELAIDE, KOMPAS.com -- Para peneliti dari Universitas Flinders di Adelaide, Australia, Rabu (21/11/2012), memperkenalkan kaca mata pertama di dunia yang bisa menata kembali ritme tubuh, dan bisa mengakhiri insomnia (penyakit susah tidur), dan juga mengobati jetlag.

Prof Leon Lack, peneliti masalah tidur mengatakan, kacamata ini akan memancakan sinar hijau yang bisa mengubah ritme tubuh manusia. Menurut dia, kacamata yang dikenal dengan nama Re-Timer ini bisa membantu mereka yang mengalami jetlag, membuat para pekerja shift lebih awas, dan membuat para remaja bangun tidur lebih muda di pagi hari karena tubuhnya dibuat menyesuaikan diri.

"Sinar dari Re-Timer ini menstimulasi bagian dari otak yang bertanggung jawab mengatur 24 jam jam biologi manusia." kata Prof Lack, seperti dilaporkan situs adelaide.now. "Jam biologi inilah yang selama ini mengatur seluruh pola tidur, pola bangun, metabolisme, pola kegiatan sehari-hari," tambahnya.

Mereka yang ingin tidur dan bangun lebih pagi harus menggunakan kacamata ini selama 50 menit di pagi hari, sementara mereka yang ingin tidur namun bangun lebih lambat harus mengenakan kacamata ini 50 menit sebelum tidur guna menunda jam biologi tubuh. Kacamata ini bisa dipakai sambil mengerjakan tugas keseharian lainnya seperti membaca atau bekerja di depan komputer.

"Penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa sinar hijau adalah sinar yang paling efektif guna mempercepat atau menunda jam tubuh, dan ini adalah satu-satunya alat yang tersedia yang menggunakaan sinar hijau," kata Prof Lack.

Kacamata ini didesain agar bisa dipaka sambil melakukan kegiatan lainnya di rumah.  Kacamata seharga 273,90 dollar (hampir Rp 3 juta) ini dilengkapi dengan baterai yang bisa diisi ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com