100 Varietas Sorgum Jepang Diuji Coba di Cibinong

Kompas.com - 21/11/2012, 17:40 WIB
Nawa Tunggal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama dengan Sorghum Japan dari Jepang mengembangkan produksi tanaman sorgum. Saat ini sedang diuji coba 100 varietas sorgum dari Jepang di Cibinong Science Center milik LIPI di Cibinong, Jawa Barat.

”Berbagai macam varietas sorgum itu ada yang memiliki kadar gula mendekati tebu. Sorgum dari Jepang bisa tumbuh lebih baik di Indonesia,” kata Kimihiro Tanaka, peneliti dari lembaga Sorghum Japan, Selasa (20/11/2012), ketika memamerkan beberapa tanaman sorgum dalam kegiatan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X di Jakarta.

Tanaka mengatakan, salah satu varietas sorgum terbukti tumbuh lebih cepat di Indonesia dibandingkan saat ditanam di Jepang. Dalam waktu dua bulan jenis sorgum itu bisa tumbuh hingga 3 meter. Padahal, di Jepang membutuhkan waktu tiga bulan.

Kepala Pusat Inovasi LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, uji coba sorgum dari Jepang ini yang pertama di Indonesia. Sebelumnya, Jepang juga melakukan uji coba di Vietnam.

”Sorgum diproyeksikan menjadi sumber alternatif bahan baku gula cair,” kata Bambang.

Produksi sorgum di dunia sekarang menduduki peringkat kelima setelah gandum, beras, jagung, dan jelai.

Pemanfaatan sorgum selain untuk gula cair, menurut Bambang, untuk bioetanol, biomassa pakan ternak, biopolimer (bahan plastik), dan material bangunan. Produksi gula cair akan lebih murah sampai empat kali gula tebu.

Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Kementerian Pertanian Haryono mengatakan, Indonesia sudah mengekspor sorgum yang diolah menjadi silase atau pakan ternak ke Jepang, tetapi jumlahnya masih sedikit.

”Sorgum menjadi salah satu komoditas strategis yang membutuhkan riset lebih lanjut,” kata Haryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau