Durian Tarmin Dapat Sertifikat Perlindungan Varietas

Kompas.com - 08/11/2012, 20:37 WIB

JEPARA, KOMPAS.com - Durian tarmin yang merupakan varietas tanaman durian unggulan asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah,  mendapatkan sertifikat hak perlindungan varietas tanaman atau PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP).

"Dengan demikian, sudah ada empat jenis durian yang mendapatkan sertifikat serupa, yakni durian subandi, durian sutriman, durian sukarman, dan durian tarmin," kata Kabid Produksi Tanaman dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jepara, Sri Hartini.

Ia mengatakan,nama varietas durian tersebut disesuaikan dengan pemilik tanamannya. Durian tarmin merupakan tanaman durian yang dimiliki Sutarmin asal Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Jepara.

Dengan diperolehnya sertifikat hak PVT, maka pemilik pohon induk berkewajiban memperbayak benih dan melindungi pohon induk. Nantinya, daerah lain tidak bisa mengajukan PVT yang sama atau identik dengan durian tarmin.

"Untuk durian tarmin baru dilakukan proses untuk diajukan menjadi varietas nasional, mengikuti jejak durian petruk yang lebih dahulu menjadi varietas nasional," ujar Sri Hartini , di Jepara, Kamis (8/11/2012).

Diperolehnya sertifikat hak PVT diawali dengan pengajuan pada 20 Maret 2012 ke PPVTPP di Jakarta. Pengajuan tersebut berdasarkan hasil juara yang diperoleh pada 1991 dan 1994 tingkat Kabupaten Jepara. Usia tanaman durian tersebut, menurut dia sudah mencapai 100 tahun.

Pengajuan disertai hasil uji fisik dan uji laboratorium. Uji fisik di antaranya mengenai tinggi tanaman, diameter batang, ujung daun, warna bunga, dan lainnya. Sedangkan uji laboratorium meliputi kandungan gula, kadar lemak dan DNA.

"Setelah diajukan, ternyata tidak ada durian yang identik maupun sejenis, sehingga durian ini merupakan pohon induk," jelas Sri hartini.

Ciri-ciri durian tarmin adalah berat buah 1,6 kilogram hingga 1,9 kg, panjang tangkai buah 5 - 5,5 centimeter, jumlah buah per tandan 3 - 4 buah, warna daging buah kuning mentega, tekstur daging buah lembek berserat dan waktu panen antara Juni hingga Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau