FINLANDIA, KOMPAS.com - Fotografer Ole Salomonsen berhasil mengabadikan citra Cahaya Utara atau Aurora Borealis. Fenomena ini merupakan dampak dari Badai Matahari yang terjadi pada Jumat (31/8/2012).
Salomonsen mengabadikan fenomena indah itu dari hutan dekat daerah Naimakka, Finlandia. Ia harus berkelana sejauh 200 kilometer menuju tempat itu sebab cuaca di Tromso, Norwegia, tempat Salomonsen tinggal, kurang menguntungkan.
Aurora berhasil diabadikan pada Selasa (4/9/2012). Melihat foto aurora yang berhasil diabadikan, kelana Salomonsen yang jauh tak sia-sia. Fotonya setara dengan perjalanan mengarungi dunia.
"Di sana saya berdiri sendiri di pedalaman hutan di Finlandia, terkagum pada cahaya yang ada di atas kepala saya," ungkap Salomonsen di lama Facebook-nya, seperti dikutip Space, Rabu (5/9/2012).
Saat aurora terjadi, sebenarnya juga ada cahaya Bulan. Biasanya, cahaya bulan mengganggu pengamatan aurora. Namun, dalam foto Salomansen, cahaya Bulan justru memperkaya.
"Bulan besar biasanya tidak optimal untuk melihat aurora, apalagi jika belum gelap sempurna. Tapi cahaya bulan di sini justru berkontribusi pada penciptaan foto yang magis, dengan kabut yang ada di danau," papar Salomonsen.
Badai Matahari yang terjadi pada Jumat minggu lalu melepaskan partikel bermuatan. Lontaran Massa Korona dilepaskan, mengirim partikel yang melesat dengan kecepatan 5,1 km/jam.
Badai Matahari sebenarnya patut diwaspadai, berpotensi mengganggu sinyal GPS, komunikasi radio, dan juga jaringan listrik. Namun, badai Matahari juga punya dampak indah berupa aurora.
Aurora biasanya terjadi di lintang tinggi Bumi, di utara disebut Aurora Borealis dan di selatan disebut Aurora Australis. Aurora terjadi saat partikel bermuatan dari matahari menumbuk molekul di atmosfer Bumi.
Sejak tahun 2005 - 2010, aktifitas matahari memang bisa dikatakan agak tenang. Namun sejak tahun tahun 2011, Matahari mulai 'bangun'. Salah satu buktinya adalah dengan seringnya badai Matahari terjadi beberapa waktu terakhir.
Aktivitas matahari naik turundalam siklus 11 tahunan. Ilmuwan memprediksi bahwa pada siklus kali ini, yaitu Siklus matahari ke 24, aktivitas Matahari akan memuncak pada tahun 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.