20 Inovasi Terbaik Djarum Black Innovation Award Diuji

Kompas.com - 17/07/2012, 22:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 Top Innovator peserta Djarum Black Innovation Awards 2012 pada Selasa (17/7/2012) hari ini harus menghadapi ujian dari dewan juri. Mereka wajib mempresentasikan konsep inovasinya di depan juri dalam waktu kurang dari 10 menit.

Salah satu peserta bernama Lenny harus jauh-jauh datang dari Makassar untuk mengikuti penjurian BIA 2012. Kompetisi tahun ini bukan yang pertama kalinya diikuti Lenny. Tahun sebelumnya, ia juga membgikuti BIA 2011 dengan karya tudung saji inovatif, TUjiKU.

Tahun ini, Lenny membawa karya bernama StapCy. Produk tersebut sebenarnya berupa stapler yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan isinya. Alat ini bisa menjadi solusi bagi yang sering lupa meletakkan perlengkapan. Dengan StapCy, isi stapler bisa disimpan dengan mudah dan pengisian bisa dilakukan lebih cepat.

Peserta lain adalah Quilizy Maggio de Neve, mahasiswa desain produk Universitas Pelita Harapan. Ia membawa produk yang sederhana tapi inovatif, alat makan pizza yang dinamai PZ. Dengan alat ini, pengguna bisa memakan dengan higienis, tangan bebas minyak dan membuka saus dengan mudah.

Sementara itu, Yukhi Mustaqim Kusuma mempresentasikan produk bernama Paraban. Produknya adalah alat pemberi makan ikan, seperti dispenser makan bagi ikan. dengan cara ini, sesibuk apapun, tak ada alasan untuk lupa memberi makan ikan kesayangan.

Selama penjurian, peserta harus menghadapi 2 ronde penjurian. Juri yang dihadapi adalah deainer produk dan pemerhati desain kondang. Di antaranya, Leonard Theosabrata, Yoris Sebastian, Bre Redana, Sigi Wimala, Joshua Simanjuntak hingga konsultan Hak kekayaan Intelektual (HKI) R Rizki Adiwilaba.

Penjurian BIA 2012 berbeda dengan kompetisi tahun sebelumnya. Dalam penjurian, juri juga bisa memberikan masukan agar prototipe produk yang dihasilkan bisa lebih matang. Masukan tak bersifat paksaan sehingga peserta tetap punya kebebasan menentukan.

Untuk produk Lenny, Joshua berkomentar, "Produk ini akan sangat berguna saat pertemuan di luar." Sementara, Rizki mengatakan bahwa SrapCy patentable meskipun hanya bisa mendapatkan paten sederhana sebab merupakan inovasi fungsi.

Sementara untuk produk PZ, Sigi menaruh perhatian pada soal penggunaan dan material. "Ini disposable atau untuk dipakai berkali-kali? Kalau disposable, materialnya harus dipikirkan karena akan menghasilkan limbah," katanya.

Setelah penjurian, tahap mock-up akan dilakukan. Prototipe yang dihasilkan nanti bisa menjadi bukti apakah konsep inovasi bisa dipalikasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau