Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ciptakan Sabun Magnetik Pertama di Dunia

Kompas.com - 24/01/2012, 18:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Ilmuwan berhasil menciptakan sabun magnetik pertama di dunia. Ini berarti bahwa sabun dan material yang terlarut olehnya bisa dihilangkan secara mudah dengan menggunakan medan magnet. Ke depan, jenis sabun ini bisa diaplikasikan pada tumpahan minyak dan air limbah.

Detail inovasi ilmuwan ini dipublikasikan di jurnal ilmu kimia Angewandte Chemie. Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam riset inovatif tersebut adalah Julian Eastoe dari Universitas Bristol, Inggris. "Jika Anda mengatakan pada pakar kimia 10 tahun lalu, 'Ayo kita buat sabun yang merespons gaya magnet,' mereka akan melihat Anda dengan tatapan kosong," kata Eastoe seperti dikutip BBC News, Senin (23/1/2012).

Sabun magnetik pada dasarnya sama dengan sabun biasa. Sabun ini terdiri dari bagian yang "suka" minyak dan bagian yang "suka" air sehingga dapat mengangkat minyak dan kotoran. Bedanya, para ilmuwan menambahkan atom besi pada molekul sabun magnetik.

Ilmuwan mempelajari perilaku besi tambahan itu. Mereka mengirimkan ke Institute Laue Langevin (ILL) di Grenoble, Perancis. Ilmuwan menemukan bahwa kumpulan atom besi yang gumpalan ukuran nano dapat merespons kekuatan medan magnet.

Eastoe mengatakan bahwa inovasi ini masih dalam skala laboratorium dan akan terus diperbaiki. Inovasi ini menunjukkan rancangan kimia dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com