Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Padi Hasil Radiasi Butuh Dukungan Pemda

Kompas.com - 14/12/2011, 03:08 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BLITAR, KOMPAS.com — Budidaya padi hasil radiasi pengembangan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Blitar membutuhkan dukungan pemerintah daerah. Demikian dikatakan Sonny Ali, Ketua Koperasi Satria Jaya, salah satu mitra BATAN, Selasa (13/12/2011).

Varietas padi hasil pengembangan BATAN yang terbukti unggul adalah Bestari. Varietas ini tahan hama wereng dan potong leher, membutuhkan pupuk yang lebih sedikit, tetapi mampu menghasilkan panen yang lebih banyak. Dukungan pada budidaya varietas itu masih kurang.

"Aparat pemda di sini seakan alergi dengan keberadaan benih padi unggul yang dihasilkan BATAN, seperti varietas Bestari," kata Sonny. Hal tersebut disayangkan sebab selama ini belum ada petani yang mengeluh gagal panen karena membudidayakannya.

Varietas Bestari bisa menghasilkan beras hingga 11 ton per hektar, sementara varietas lain hanya 9 ton per hektar. Penggunaan pupuk NPK hanya 500 kg, sedangkan varietas lain bisa 700 kg. Beras yang dihasilkan juga lebih pulen.

"Saat ini, yang paling penting, pemda membantu sosialisasi," kata Sonny. Keunggulan bisa saja ada, tetapi petani perlu melihat hasil secara langsung. Umumnya petani enggan beralih ke varietas baru karena tidak mau menanggung risiko gagal.

Sonny mengatakan, usaha penangkaran atau pembenihan padi varietas Bestari kini juga sudah dilakukan oleh Koperasi Satria Jaya. Sekitar 4.000 petani menjadi anggota koperasi tersebut. Benih padi Bestari yang dibudidayakan bisa bertahan sifat unggulnya selama 4-5 generasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau