Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanibalisme pada Beruang Kutub Meningkat

Kompas.com - 09/12/2011, 12:04 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Selain memangsa anjing laut, beruang kutub juga kadang memangsa jenis atau anaknya sendiri. Perilaku itu tak banyak dijumpai sebelumnya. Namun berdasarkan laporan terbaru Jenny Ross, seorang fotografer, di jurnal Arctic bulan ini, perilaku itu semakin sering dijumpai.

Apa sebabnya? Ross menjelaskan bahwa selama iklim di kutub menghangat, beberapa es di kepulauan Svalbard mencair dan patah. Bagi beruang kutub, saat itu adalah saat sulit karena sulit bagi mereka untuk berburu anjing laut.

"Jadi, saat itu, beruang kutub muda adalah sumber makanan yang mungkin bagi beruang kutub dewasa. Ketika iklim terus memanas di Artik dan es meleleh lebih awal di musim panas, frekuensi predasi dalam satu spesies meningkat," jelas Ross seperti dikutip Daily Mail, Kamis (8/12/2011).

Ross menambahkan bahwa beruang kutub pun mulai mencari alternatif makanan lain. "Di darat, beruang kutub mencari sampah dan makanan manusia. Mereka juga mulai memakan burung laut dan telurnya. Tak ada satu pun dari alternatif itu yang bisa mendukung mereka," katanya.

Salah satu momen induk beruang kutub yang memakan anaknya diabadikan Ross saat melakukan ekspedisi ke kepulauan Svalbard. Ia melihat bagaimana induk beruang kutub menggigit anakan dengan gigi dan kekuatan rahangnya, melemparnya ke permukaan es dan akhirnya memakannya.

Sementara ada banyak kondisi yang memacu mencairnya es di kutub, seperti perubahan iklim, beruang kutub menjadi sangat terancam. Kini bukan hanya soal kemampuan adaptasi mereka di suhu yang lebih tinggi, tapi soal krisi bahan makanan yang memacu kanibalisme dan bisa berujung pada kepunahan. Harus ada tindakan untuk mengatasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com