Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksperimen Ilmuwan Membuat Mumi Manusia

Kompas.com - 04/11/2011, 18:50 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Cara orang Mesir Kuno mengawetkan jenazah dalam bentuk mumi masih menjadi misteri. Mereka tak pernah menuliskannya, kecuali Herodotus yang pada 450 SM mendeskripsikan bahwa senyawa kunci pembuatannya adalah natron, sebuah garam alami yang ditemukan di Mesir saat itu.

Kebanyakan sejarawan mengasumsikan bahwa bahan kuncinya adalah garam kering. Namun, Stephen Buckley dan Jo Fletcher dari University of York mengatakan bahwa metode sebenarnya adalah merendam jenazah dalam larutan natron sebelum mengeringkan setelahnya.

Bersama, kedua ilmuwan itu bereksperimen membuat mumi manusia. Objeknya adalah Alan Billis, seorang sopir taksi di wilayah Torquay, Inggris yang meninggal karena kanker paru-paru Januari lalu dan setuju mendonasikan tubuhnya untuk proyek ini.

Buckley dan Fletcher melakukan proses mumifikasi Billis selama 3 bulan. Banyak ahli lain terkesan dengan proses mumifikasi ini. Isri Billis sendiri mengaku puas dengan hasilnya dan merasa tersanjung karena menjadi wanita pertama yang memiliki mumi jasad suaminya.

Sebelum yakin dengan teori mumifikasi yang dilakukan, Buckley dan Fletcher telah menganalisa jaringan pada mumi dengan teknik kromatografi gas untuk menelaah material apa saja yang digunakan.

Keduanya juga telah bereksperimen dengan tulang babi. Pertanyaannya sekarang, apakah mumi Alan Billis akan bertahan selama mumi raja-raja Mesir Kuno? sayangnya, pertanyaan ini baru bisa dijawab 3.300 tahun kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau