KOMPAS.com — Tim peneliti dari Smithsonian dalam publikasinya di jurnal PLoS ONE Oktober 2011 menyatakan bahwa terumbu karang mendukung lebih banyak kehidupan dari yang diperkirakan.
Pernyataan itu ditulis setelah ilmuwan melakukan survei DNA barcoding crustacea yang hidup di karang mati wilayah Samudra Hindia, Pasifik, dan Laut Karibia.
DNA barcoding adalah suatu metode dalam taksonomi yang memungkinkan ilmuwan mengidentifikasi spesies makhluk hidup dengan menganalisa bagian DNA tertentu disebut genetic marker. Crustacea adalah jenis hewan yang memiliki kaki beruas-ruas dan hidup di air, di antaranya udang, lobster, dan kepiting.
Berdasarkan hasil riset, seperti dikutip EurekAlert, Rabu (2/11/2011), Nancy Knowlton dari Smithsonian National Museum of Natural History mengatakan, "Begitu banyaknya keragaman di tempat yang kecil, terbatas, menunjukkan bahwa keragaman crustacea kurang terdeteksi dan di-underestimate. Kami temukan kepiting di karang seluas 6,3 meter persegi sebanyak yang kami bisa temukan di seluruh laut Eropa."
Sejumlah spesies crustacea ditemukan pada kedalaman 8-12 meter di lima lokasi berbeda. Pada dua wilayah di mana memindahkan karang dilarang, ilmuwan menganalisa keragaman pada obyek yang ditinggalkan manusia di laut selama setahun.
Ditemukan bahwa dalam area 6,3 meter persegi ada 525 spesies crustacea yang bernaung. Crustacea yang diambil hanya yang berukuran 0,5-5 cm. Analisa hanya dilakukan pada karang yang mati sebab karang hidup biasanya menghindari dirinya dinaungi oleh hewan invertebrata.
Pemilihan kedalaman sendiri dilakukan karena adanya keterbatasan. Di samping itu, pada kedalaman yang ditentukan, telah banyak spesies yang ditemukan. Estimasi saat ini, keragaman spesies di terumbu karang mencapai 600.000-9 juta spesies.
Ilmuwan memperkirakan bahwa sebenarnya spesies yang hidup di ekosistem terumbu karang lebih dari itu. Jumlah eksaknya belum bisa ditentukan saat ini. Saat ini, ilmuwan tengah melakukan survei pada 50 lokasi untuk menghitung biodiversitas di terumbu karang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.