KOMPAS.com - Ilmuwan dari Pusat Bahasa Georgia State University, Lisa Heimbauer menemukan bahwa simpanse ternyata juga memahami bahasa. Selama ini, para ilmuwan meyakini bahwa salah satu perbedaan antara manusia dan simpanse adalah kemampuan menginterpretasikan bahasa.
Namun, dalam penelitian ini, Himbauer mengungkapkan bahwa perbedaan mendasarnya bukan hal tersebut.
"Manusia mungkin bukan bisa menginterpretasikan bahasa karena mereka manusia, tetapi karena mereka memiliki begitu banyak pengalaman yang dialami dari sejak lahir," kata Heimbauer.
Dengan demikian, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (2/11/2011), manusia bisa menginterpretasikan bahasa hanya karena mengalami latihan lebih banyak. Sebagai buktinya, hasil analisa Himbauer pada simpanse berusia 25 tahun bernama Panzee.
Hasil analisa menunjukkan bahwa simpanse itu bisa "menginterpretasikan" bahasa dalam cara yang sama seperti manusia. Simpanse juga bisa menginterpretasikan simbol, termasuk simbol untuk namanya sendiri.
Riset tersebut dilakukan dengan mengirimkan pola percakapan yang terdistorsi pada simpanse. Hasil penelitian ini bisa membantu ilmuwan memahami bagaimana anak-anak belajar mengerti bahasa. Sebelumnya, diketahui bahwa manusia dan simpanse memiliki 99 persen DNA yang sama. Perbedaannya adalah pada bagian yang disebuit "junk DNA".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.