Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Juta Hektar Kawasan Sebaran Baru Orangutan

Kompas.com - 02/11/2011, 12:28 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil studi The Nature Conservancy bersama 17 lembaga swadaya masyarakat lain mengungkap adanya 4 juta hektar kawasan sebaran baru orangutan. Hasil ini dipaparkan di konferensi pers, Selasa (1/11/2011), di Jakarta.

Niel Mirkanuddin, The Nature Conservancy  (TNC) Project Manager Kalimantan, mengatakan, sebaran baru ini diperoleh lewat wawancara dengan warga dan ekstrapolasi dalam peta. Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa sebaran tersebut ada di luar PHVA (population and habitat viability) yang ditetapkan tahun 2004.

"Sebaran baru ini juga banyak maknanya. Bisa jadi dalam PHVA memang wilayah ini belum ada. Tetapi juga bisa berarti orangutan bergerak ke tempat lain karena habitatnya terganggu," kata Niel.

Daerah sebaran baru didapatkan lewat wawancara dengan 6.972 responden di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Selanjutnya, data diekstrapolasi dalam peta. Sebaran baru yang ditemukan memang masih perlu dicek di lapangan. Menurut Niel, penemuan ini penting.

"Ini bisa memberi masukan penting bagi Kementerian Kehutanan," katanya.

Berdasarkan penelitian TNC, penyebaran orangutan saat ini di luar dugaan banyak orang. Sekitar 70 persen orangutan justru hidup di kawasan nonkonservasi sehingga menghadapi lebih banyak tantangan.

"Kami belum mengetahui, apakah sebaran baru itu ada di kawasan konservasi atau nonkonservasi. Jadi itu nanti penting untuk juga diteliti. Masuknya sebaran baru ke daerah konservasi atau nonkonservasi ini perlu diketahui karena akan menentukan langkah manajemen selanjutnya," kata Niel saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Rabu (2/11/2011).

Niel mengungkapkan, manajemen akan lebih mudah jika sebaran ada di wilayah konservasi. Jika berada di luar, manajemen akan jauh lebih kompleks karena berhadapan dengan banyak kepentingan.

"Jika berada di luar kawasan konservasi, pemerintah harus bekerja sama dengan pihak lain, termasuk dunia usaha, untuk mengelolanya," kata Niel.

Sepanjang tahun 2007, sebanyak 697 orangutan terbunuh akibat ulah manusia. Penelitian menemukan bahwa pembunuhan berkorelasi dengan jarak antara habitat orangutan dan areal kelapa sawit. Manajemen habitat orangutan perlu diperbaiki sebab kelangsungan hidup orangutan sangat bergantung pada ketersediaan pakan dan habitat yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau