Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jet Komersial Terbang dengan "Biofuel"

Kompas.com - 28/07/2011, 12:55 WIB

KOMPAS.com — Penggunaan energi alternatif terbarukan di penerbangan komersial kini menjadi semakin mendesak. Menurut Paul Steele, Direktur Lingkungan Aviasi IATA, penggunaan biofuel menjadi salah satu prioritas IATA saat ini. Dengan campuran avtur dan biofuel, emisi CO2 bisa ditekan 20-80 persen.

"Saat ini kami (IATA) tengah melakukan uji sertifikasi 55 bahan campuran biofuel untuk pesawat. Sebelum akhir tahun kita akan sama-sama melihat hasilnya. Akan sudah ada pesawat komersial yang terbang dengan campuran biofuel di mesin jetnya," ujar Paul di Pertemuan Tahunan IATA di Singapura, 6-7 Juni lalu.

Sertifikasi yang dilakukan IATA ini akan menjadi acuan bagi maskapai penerbangan dunia untuk menggunakan campuran biofuel yang terbaik. Yang menggembirakan, ujarnya, biofuel sudah bisa digunakan di mesin ataupun pesawat yang eksis saat ini tanpa perlu penyesuaian berarti.

Agar tak menimbulkan komplikasi terkait penyediaan pangan global, biomassa yang digunakan di mesin pesawat jet menggunakan bahan dasar nonpangan, antara lain minyak jarak, algae, camelina, babasu, dan halophytes atau sejenis rumput yang toleran terhadap air garam.

Serangkaian tes untuk mengaplikasikan bahan campuran biofuel pun sudah dilakukan sejak tahun 2008. Berdasarkan data IATA, setidaknya sudah sembilan kali uji coba biofuel dan non-avtur yang dilakukan di pesawat jet komersial saat ini. Rata-rata uji coba dilakukan selama dua jam dengan campuran biofuel di salah satu mesin pesawat.

Terakhir, pada awal April 2011, uji coba dilakukan Interjet bekerja sama dengan Airbus dan Honeywell. Salah satu mesin Airbus A320 diisi dengan 30 persen campuran biofuel minyak jarak. Pesawat ini berhasil terbang dari Mexico City ke Tuxtla Gutierrez dengan sukses. Sejumlah tes, misalnya yang dilakukan Qatar dan Airbus pada Oktober 2009, bahkan mengikutsertakan penumpang di dalam sebuah penerbangan reguler.

Kesuksesan sejumlah tes uji coba ini sekaligus menjawab pesimisme yang sebelumnya muncul, yaitu tingkat densitas biofuel jauh lebih rendah daripada avtur. Nyatanya, dalam salah satu uji coba oleh Continental Airlines dan Boeing pada 30 Januari 2009 menunjukkan, pesawat jet dengan biofuel dapat terbang lebih lama daripada pesawat beravtur serta tanpa menimbulkan masalah teknis.(Yulvianus Harjono)

Selengkapnya baca rubrik "Teropong" Kompas edisi cetak, Kamis (28/7/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com