Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kerugian Petani dengan Teknologi

Kompas.com - 06/05/2011, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerugian petani hortikultura tiap panen harus segera dihentikan dengan pengenalan teknologi pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan yang memperpanjang masa simpan hasil pertanian. Dengan cara ini, anjloknya harga dapat dihindari.

"Hal ini membutuhkan dukungan pemerintah karena sulit jika harus dilakukan petani sendiri," kata Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Murdijati Gardjito di Jakarta, Kamis (5/5/2011).

Saat ini, harga kol dan sawi putih di Purbalingga dan Semarang, Jawa Tengah, anjlok hingga 97 persen. Akibatnya, petani memilih menelantarkan panenannya karena hasil yang didapat tak bisa menutupi biaya produksi.

Direktur Pusat Ilmu dan Teknologi Pangan dan Pertanian Asia Tenggara (SEAFAST), Institut Pertanian Bogor, Purwiyatno Hariyadi, mengatakan, perpanjangan masa simpan sayuran paling sederhana dilakukan melalui pengemasan menggunakan plastik tertentu. Teknik ini dapat memperpanjang keawetan sayuran hingga satu minggu.

Teknik selanjutnya adalah menyimpan produk pertanian dalam rumah penyimpanan dengan suhu dan kelembaban yang diatur. Cara ini memperpanjang masa jual hasil pertanian hingga dua minggu sejak produk dipanen.

"Dalam rumah penyimpanan, tekanan dalam ruang dibuat sama dengan tekanan pada jaringan sayuran. Ini membuat udara dalam sayuran tidak keluar hingga proses pelayuan sayuran dihambat," kata Murdijati.

Menurut Purwiyatno, petani juga perlu dikenalkan dengan teknik pengolahan sayuran menjadi asinan, yaitu ditambah dengan bumbu-bumbu tertentu. Teknik ini mirip dengan pembuatan kimchi di Korea Selatan. Penyimpanan asinan sayuran pada suhu dingin bisa membuat sayuran tahan minimal dua bulan.

Meski demikian, semua teknik itu perlu dukungan penuh pemerintah. Jika pemerintah masih sulit diharapkan, petani bisa bergotong royong bersama membangun sistem itu melalui kelompok tani atau koperasi. (MZW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com