KOMPAS.com — Russ Mittermeier, ilmuwan dari Conservation International yakin bahwa lemur yang ditemukannya di Madagaskar adalah spesies baru. Spesies lemur tersebut sangat unik sebab memiliki struktur seperti sisir di bagian bawah lidahnya, diduga digunakan untuk mengambil nektar.
Lemur yang ditemukan merupakan golongan lemur garpu, termasuk dalam genus yang disebut Phaner. Lemur ini memiliki tooth comb, struktur gigi seri unik seperti sisir yang digunakan untuk mengikis permukaan pohon dan akhirnya mengambil getah dan nektar pohon tersebut.
Mittermeier menjumpai spesies tersebut pertama kali pada tahun 1995 di Daraina, sebuah wilayah hutan lindung di timur laut Madagaskar. Saat itu, sebenarnya ia tengah mencari spesies lemur Propithecus tattersali, spesies yang berukuran lebih besar dan baru dijumpai pada tahun 1988.
"Saat itu saya sangat terkejut mengetahui lemur garpu tersebut sebab hewan itu belum pernah dijumpai sebelumnya di wilayah itu. Saya langsung megetahui bahwa itu adalah spesies baru, tetapi saya tak sempat mengikutinya," kata Mittermeier.
Tertarik untuk membuktikan, bulan Oktober tahun ini Mittermeier berangkat ke wilayah Daraina bersama ahli genetik dari Kebun Binatang Omaha, Ed Louis, dan kru film dari BBC Natural History Unit. Mereka melakukan pengambilan sampel sebagai modal analisis genetik.
Tim Mittermeier memulai perburuannya petang hari, saat lemur dengan garis bercabang ini secara aktif mengeluarkan suaranya. Setelah mendengar lemur bersuara, tim ilmuwan tersebut pun lantas bergerak ke arah sumber suara hingga akhirnya mengetahui lemur tengah berada di atas pohon.
Selanjutnya, tim itu menembakkan pembius ke arah lemur. Mereka kemudian memanjat pohon, mengamati lemur, dan mengambil sampel darah untuk digunakan dalam analisis genetik. Selesai melakukannya, para ilmuwan kembali membebaskan si lemur.
Saat ini analisis genetik tengah dilakukan untuk mengetahui kepastian kebaruan spesies lemur ini. "Para ahli genetik yang akan menceritakannya," ungkap Mittermeier. Jika benar termasuk spesies baru, lemur tersebut akan dinamai Fanamby, sebuah organisasi konservasi di Daraina.
Beberapa sifat yang membuat ilmuwan yakin bahwa lemur ini adalah spesies baru adalah corak warna lemur yang unik, perilaku menganggukkan kepala yang beda dengan lemur lain, dan struktur berbulu di bawah lidah yang belum pernah dijumpai dalam golongan lemur.
"Penemuan ini akan menjadi salah satu penemuan besar dari Madagaskar, salah satu tempat paling indah di planet kita dan tempat dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia," kata Mittermeier. Salah satu yang membuat penemuan menarik adalah karena Madagaskar telah kehilangan 90 persen vegetasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.