Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB: "World Class University" Bukan Tujuan Utama!

Kompas.com - 27/10/2009, 10:45 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Label world class university atau universitas kelas dunia yang muncul dari hasil pemeringkatan lembaga survei dunia semacam Times Higher Education-QS World University Rangking hendaknya tidak dijadikan tujuan bagi perguruan tinggi di Indonesia.

"Percuma jika punya peringkat yang tinggi, tetapi tidak berkontribusi bagi masyarakat. WCU (world class university) penting, tetapi jauh lebih penting adalah bagaimana perguruan tinggi itu bermanfaat, berkontribusi bagi negara dan masyarakat," papar Hasanuddin Z Abidin, anggota Senat Akademik Institut Teknologi Bandung, Selasa (27/10) di Bandung.

Hasanuddin mengungkapkan hal tersebut saat dimintai tanggapan mengenai penurunan peringkat ITB di dunia mengacu THE-QS World University Rangking. Dalam survei terbaru, ITB berada di peringkat ke-351 atau turun 36 peringkat dari tahun sebelumnya.

Perguruan tinggi asal Indonesia, ungkapnya, mestinya berkaca dari perguruan-perguruan tinggi di Jepang. "Mereka tidak memikirkan bagaimana peringkatnya di dunia. Bagi mereka, yang lebih penting adalah bagaimana hasil penelitian bisa bermanfaat untuk masyarakat," tuturnya.

Menurutnya, konsep yang ideal mengenai WCU adalah yang berkebangsaan. "Artinya, tetap go international. Namun, kakinya tetap berpijak kuat di masyarakat," ucapnya kemudian.

Di mata mahasiswa, penurunan peringkat ITB di survei THE QS pun tidak terlalu diambil pusing. "Biarkan saja, toh kami tetap leading di bidang teknologi karena di sinilah spesifik keahlian ITB," ujar Presiden BEM Keluarga Mahasiswa ITB Ridwansyah Yusuf Achmad.

Meskipun secara umum turun, dilihat dari per kategori bidang keahlian, peringkat ITB justru melesat naik, yaitu menjadi ke-80 dari tahun sebelumnya ke-90 dunia. "Berapa banyak dampak ITB kepada masyarakat, inilah yang lebih penting," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com