Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuih, Ada Rumah Sakit Khusus Elang

Kompas.com - 14/10/2009, 09:52 WIB

Oleh  Indira Permanasari

Kehidupan berpindah-pindah masyarakat badawi Arab memang sudah mulai ditinggalkan. Namun, jejak keakraban mereka dengan burung elang masih terlihat antara lain di Rumah Sakit Burung Elang Abu Dhabi (Abu Dhabi Falcon Hospital). Rumah sakit yang khusus menerima pasien-pasien bersayap.

Pada suatu siang belasan burung elang dengan penutup mata berbaris rapi. Mata mereka sengaja ditutup agar tidak saling menyerang. Pasien-pasien berbulu itu datang dengan berbagai keluhan, mulai dari helai bulu yang hilang sampai dengan serangan penyakit unggas.

Di ruangan yang sama, di atas meja berlampu sorot Amer, salah seorang staf rumah sakit, tengah membius seekor burung elang hingga pingsan. Dia kemudian mencari helai bulu berukuran serupa dari laci koleksi, meraut sebilah bambu kecil, mengoleskan lem khusus, dan memasang bulu baru ke lubang sisa patahan sayap. ”Helai yang hilang mengganggu keseimbangan terbang,” ujar Margit Gabriele Muller, Direktur Abu Dhabi Falcon Hospital, sekitar sebulan lalu.

Ada sekitar 4.000 pasien bersayap yang dibawa ke rumah sakit tersebut setiap tahunnya. Di rumah sakit itu disediakan fasilitas pemeriksaan medis rutin, vaksinasi, endoskopi, bedah, dan unit gawat darurat 24 jam. Fasilitas itu juga dilengkapi dengan alat-alat kesehatan berteknologi canggih. Para tenaga kesehatan satwa di sana mempunyai pengalaman mengatasi berbagai kasus yang menimpa spesies burung.

Rumah Sakit Burung Elang Abu Dhabi merupakan rumah sakit publik pertama di Arab bagi burung-burung elang. Pertama dibuka tahun 1999 dan berafiliasi dengan Environment Agency Abu Dhabi. Sejak tahun 2007, rumah sakit tersebut dibuka bagi pengunjung umum yang tertarik melihat aktivitas di sana.

Selain menangani pasien, terdapat pula riset-riset mengenai burung elang yang kemudian dipublikasikan secara internasional. ”Belakangan kami aktif meneliti parameter darah dan bakteri-bakteri yang menyerang elang. Kami merasa berkewajiban memberikan ilmu bagi perkembangan konservasi burung ini,” ujar Margit.

Persoalan konservasi memang menjadi salah satu perhatian. Terlebih lagi untuk peregrine falcon yang masuk dalam daftar satwa terancam punah. Saat ini populasi burung elang terbesar di Uni Emirat Arab berada di Abu Dhabi, walaupun Margit tidak dapat menyebutkan jumlah tepatnya.

Falcon convention pada tahun 2002 juga mempertegas perlindungan terhadap satwa tersebut. Sebagai bentuk perlindungan, burung-burung elang yang ada di tangan masyarakat didata dan dibuatkan dokumennya. Burung-burung itu juga memiliki paspor khusus sebagai identitas.

”Burung elang peliharaan yang akan dibawa melintasi batas negara harus dilengkapi dengan paspor tersebut. Burung-burung elang liar sebagian dipasangkan semacam chip untuk memantau pergerakannya,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com