Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Peneliti Ribosom Raih Nobel Kimia 2009

Kompas.com - 07/10/2009, 22:41 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Hadiah Nobel Kimia 2009 diberikan kepada tiga ilmuwan yang sama-sama meneliti ribosom, bagian sel yang memproduksi protein. Ketiganya adalah Venkatraman Ramakrishnan dan Thomas Steitz dari AS serta Ada Yonath dari Israel.

The Royal Swedish Academy of Science menyebut penemuan ketiga ilmuwan tersebut menjadi dasar pemahaman manusia terhadap kehidupan. Ribosom merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh makhluk hidup karena memproduksi protein yang mengendalikan cara kerja tubuh tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Mereka berhasil mengungkap bagian-bagian atom pembentuk ribosom. Secara terpisah, ketiganya melakukan riset ribosom menggunakan metode yang disebut kristalografi sinar-X untuk menentukan posisi setiap atom yang membentuk ribosom dan membuat model tiga dimensinya.

"Model ini sekarang digunakan para ilmuwan untuk mengembangkan antibiotik baru , yang secara langsung membantu menyelamatkan kehidupan dan mengurangi penderitaan manusia," ujar panel juri Nobel. Sebab, produk antibiotik yang dibuat saat ini mengobati penyakit dengan cara mematikan fungsi ribosom bakteri.

Ramakrishnan, pria kelahiran India yang saat ini berusia 57 tahun adalah ilmuwan senior dan ketua Divisi Penelitian Struktur di Laboratorium Biologi Molekuler MRC Cambridge, Inggris. Steitz (69) yang lahir di Milwaukee adalah profesor biofisika molekuler dan biokimia di Universitas Yale. Sementara Yonath adalah profesor biologi struktur di Institut Sains Weizmann di Rohovot, Israel.

Mereka akan berbagi hadiah senilai 10 juta kronor atau sekitar Rp 14 miliar. Masing-masing juga akan mendapatkan medali emas, sertifikat, dan akan menerima hadiah dalam acara khusus tahunan di Stockholm, Swedia pada 10 Desember mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com