Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Gempa: Pusat Gempa Padang Bukan di Zona Subduksi

Kompas.com - 01/10/2009, 09:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gempa berkekuatan 7,6 SR yang memorakporandakan Kota Padang dan Pariaman dan terasa hingga Kuala Lumpur dan Singapura, Rabu (30/9), tidak berpusat di zona subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Demikian penjelasan Dr Danny Hilman Natawidjaya, pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Gempa yang sekarang pusatnya patahan di kerak yang menunjam di bawah Kota Padang," kata Danny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10) pagi. Ia mengatakan, pusat gempa tersebut kemungkinan di ujung patahan jauh di bawah dasar laut.

Hal ini pula yang menurut Danny bisa menjelaskan mengapa gempa sebesar itu tidak sampai memicu gelombang besar. "Pergerakannya dominan horisontal tidak vertikal dan lepasnya lebih dalam sehingga tidak men-create tsunami," jelas Danny.

Meski demikian, Danny mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya tsunami kecil setinggi 20 sentimeter yang terukur di pantai barat Padang. Menurutnya, data memang menunjukkan ada sedikit pergerakan vertikal saat gempa terjadi.

Danny mengakui patahan-patahan seperti itu sulit dideteksi karena sangat dalam dan tidak tampak dari luar. Untuk mendeteksinya perlu radar yang bisa mendeteksi lapisan-lapisan tanah sangat dalam. Selama ini pihaknya fokus mengantisipasi dampak kegempaan di zona subduksi segmen Mentawai yang sudah mengumpulkan energi sangat besar untuk dilepaskan dan paling rawan menimbulkan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Oh Begitu
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Kita
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Fenomena
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Oh Begitu
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Kita
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Oh Begitu
Enam Gunung Api Meletus di Rusia Setelah Gempa Dahsyat, Mengapa?
Enam Gunung Api Meletus di Rusia Setelah Gempa Dahsyat, Mengapa?
Oh Begitu
Cula Badak Dijadikan Radioaktif untuk Hentikan Perburuan Liar
Cula Badak Dijadikan Radioaktif untuk Hentikan Perburuan Liar
Oh Begitu
Kapan Tata Surya Akan Berakhir? Ini Jawaban Para Ilmuwan
Kapan Tata Surya Akan Berakhir? Ini Jawaban Para Ilmuwan
Fenomena
Benarkah Bulan Bisa Mempengaruhi Kesehatan Kita? Ini Temuan Ilmiahnya
Benarkah Bulan Bisa Mempengaruhi Kesehatan Kita? Ini Temuan Ilmiahnya
Oh Begitu
Mengenal Macan Dahan, Predator Misterius Penjaga Hutan Asia
Mengenal Macan Dahan, Predator Misterius Penjaga Hutan Asia
Oh Begitu
Apa yang Menyebabkan Waktu Lebih Pendek Hari Ini?
Apa yang Menyebabkan Waktu Lebih Pendek Hari Ini?
Oh Begitu
5 Agustus, Salah Satu Hari Tersingkat di Bumi, Apa Dampaknya?
5 Agustus, Salah Satu Hari Tersingkat di Bumi, Apa Dampaknya?
Oh Begitu
Model Kosmologi: Alam Semesta Akan Mulai Mati dalam 10 Miliar Tahun
Model Kosmologi: Alam Semesta Akan Mulai Mati dalam 10 Miliar Tahun
Fenomena
Kehidupan Laut Dalam: Penemuan Mengejutkan di Palung Kuril-Kamchatka
Kehidupan Laut Dalam: Penemuan Mengejutkan di Palung Kuril-Kamchatka
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau