Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Wisata Candi Borobudur Jadi Lembaga Konservasi Gajah

Kompas.com - 27/09/2009, 19:28 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com-Tahun ini, Taman Wisata Candi Borobudur akan dijadikan sebagai lembaga konservasi gajah. Hal ini ditegaskan dalam surat edaran dari Departemen Kehutanan tentang peningkatan status Taman Wisata Candi Borobudur, beberapa bulan lalu.

"Dengan peningkatan status ini, maka kami tidak hanya bertugas memelihara, namun juga melindungi satwa dan mengembangbiakkannya," ujar Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, Sabtu (26/9).

Saat ini, izin menjadi menjadi lembaga konservasi tersebut tengah diproses oleh Departemen Kehutanan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.

Taman Wisata Candi Borobudur sendiri saat ini telah memiliki lima ekor gajah, yang masing-masing bernama Bona, Sella, Molly, Eca, dan Lizzie. Bona adalah satu-satunya pejantan. Kelahiran anak gajah sampai sekarang belum pernah terjadi karena belum pernah terjadi perkawinan antara Bona dengan salah satu ekor betina.

Untuk memperbanyak populasi gajah, tahun ini, Taman Wisata Candi Borobudur akan menambah dua ekor gajah lagi, jantan dan betina. Dua gajah tersebut nantinya akan didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

Awalnya, pada sekitar tahun 1990-an, Taman Wisata Candi Borobudur mendapatkan dua ekor gajah, sebagai hadiah dari mantan presiden Soeharto. Namun, lama kelamaan gajah tersebut bertambah banyak dengan adanya pemberian dari pihak-pihak lain. Saat ini, gajah-gajah tersebut dimanfaatkan sebagai bagian dari acara atraksi gajah, dimana pengunjung dapat naik, berkeliling sekitar kompleks Taman Wisata Candi Borobudur dengan menunggang gajah.

Namun, selain itu, gajah-gajah itu juga memiliki keahlian lain. Gajah bernama Sella misalnya, memiliki keahlian melukis dan sudah sering diikutsertakan dalam lomba melukis kain berskala internasional.

Kecelakaan yang terjadi pada pengunjung yang menunggang gajah pada Jumat (25/9), menurut Pujo, tidak akan mengurangi minat untuk terus mengembangkan jumlah satwa gajah. Atraksi menunggang gajah juga akan terus dilanjutkan karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter hewan, kecelakaan ini semata-mata disebabkan karena kesalahan pawang.

Konsultan satwa di Taman Wisata Candi Borobudur, Mahmud Asfan mengatakan, Molly, gajah yang menjatuhkan dua pengunjung tersebut, sudah diperiksa dan dinyatakan sehat. Dengan begitu, gajah itu pun bisa kembali diikutkan dalam atraksi menghibur pengunjung.

Pada Jumat lalu, tingkah laku Molly sempat tak terkendali karena berebut minum dengan teman-temannya. Hal ini menyebabkan dua bocah yang naik di atasnya, Ari Setyorini (10), dan Rahmalila Utami (11), jatuh terpelanting dari tubuhnya. Ari mengalami luka jahit di bibir, dan Rahma mengalami memar di bagian punggung.  

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com