Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es Kutub Utara Kondisinya Sangat Mengkawatirkan

Kompas.com - 20/09/2009, 23:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rebecca Woodgate tidak mempunyai waktu untuk ngobrol sementara tim oceanografi bergerak cepat di dek kapal penelitian mereka di Bering strait, wilayah penting bagi studi dampak pemanasan global.

Woodgate, dari Polar Science Center di University of Washington, menghadapi banyak pekerjaan dalam waktu singkat, untuk secara tepat menunjukkan lokasi bawah laut delapan alat pengumpul data di wilayah AS dan Rusia di selat tersebut.

Ia secara elektronik mengangkat alat itu ke permukaan dan menenggelamkan alat baru yang akan ditambatkan di sana selama satu tahun.

Itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan secara cepat guna membaca data yang bermanfaat buat dia dan rekannya di dalam ekspedisi gabungan Rusia-AS untuk menaksir dampak perubahan iklim di perairan utara-jauh antara bekas musuh era Perang Dingin tersebut.

Ketika seseorang yang melihatkan kegiatan itu dan berada terlalu dekat selama penggelaran di perairan yang berombak kecil di lepas pantai Siberia, ilmuwan kelahiran Inggris tersebut secara tergesa-gesa menyerahkan satu paket sepotong gigi besi dan berkata, "Ini, kerjakan sesuatu dengan ini."

Alat penambat tersebut, yang mirip benang bola pantai, menyediakan pengukuran tepat mengenai arus, temperatur dan kandungan garam. Sebagian bahkan mencatat suara ikan paus bagi misi itu, yang disebut RUSALCA, atau Russian-American Long-term Census of the Arctic.

RUSALCA, yang dalam bahasa daerah di Rusia adalah nama dewi laut, telah mengungkap bukti yang meningkat mengenai pemanasan dan dampaknya di tempat samudera Pasifik dan Arcktik bertemu.

RUSALCA melakukan itu sementara menyeimbangkan sasaran dua negara dengan kepentingan yang berkembang dalam menjamin wilayah Kutub Utara mereka, yang kaya akan sumber daya, saat perairan terbuka membuat wilayah itu lebih mudah dimasuki.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh U.S. National Administration dan Rusian Academy of Sciences. "Daerah itu adalah bagian penting dari teka-teki perubahan iklim," demikian laporan kantor resmi Inggris, Reuters.

"Saya melihat Bering Strait berpotensi menjadi pemicu bagi pencairan es," kata Woodgate, sewaktu menaikkan (uploading) data dari alat penambat di kapal penelitian rusia, Professor Khromov.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com