Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Ribuan Orangutan Terancam

Kompas.com - 26/07/2009, 08:26 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Kehidupan ribuan ekor orangutan (Pongo pygmaeus) yang berada di kawasan Taman Nasional (TN) Sebangau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terancam hingga perlu pelestarian kawasan itu dalam upaya penyelamatan satwa tersebut.

Salah satu yayasan yang peduli terhadap pelestarian kawasan TN Sebangau dalam upaya penyelamatan orangutan dan satwa lainnya, adalah yayasan World Wide Fund For Nature (WWF) Indonesia, demikian Pimpinan Proyek WWF Indonesia Kalteng, Rosenda CH Kasih, Minggu (26/7).

Rosenda mengatakan yayasannya bekerja sama dengan pihak lain, terutama Balai Taman Nasional Sebangau melakukan berbagai kegiatan pelestarian habitat orangutan.

TN Sebangau terletak di antara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan. Secara administrasi merupakan bagian dari Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya.

Kawasan ini merupakan hutan rawa gambut yang masih tersisa di Kalteng setelah gagalnya Proyek Lahan Gambut (PLG) sejuta hektare pada tahun 1995.

Mengutip berbagai hasil penelitian (Husson dan Bernad tahun 2004, WWF, Ancrenasz, BKSDA/BTNS (2007), ia menyimpulkan terdapat 6.000-9.000 populasi orangutan di Sebangau.

Namun populasi satwa itu berada dalam ancaman, terutama hilangnya habitat, fragmentasi habitat dan perburuan, pembalakan liar yang terjadi dimasa yang lalu mengakibatkan berkurangnya habitat satwa itu secara signifikan.

"WWF bekerja sama dengan TN Sebangau mendukung upaya konservasi orangutan baik untuk kelestariannya dan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut," tuturnya.

Hal lain yang membuat TN Sebangau harus diselamatkan dari kerusakan lantaran terdapatnya ekosistem Sebangau yang menyediakan gudang air bersih untuk tempat-tempat di sekitarnya.

Ekosistem itu mengandung keanekaragaman hayati, serta produksi ekonomi non kayu bagi sekitar 62 ribu warga masyarakat lokal.

Warga lokal umumnya bekerja sebagai petani, nelayan pencari ikan, pengumpul rotan, pengumpul gemor (kulit kayu sebagai bahan obat nyamuk bakar), pencari getah jelutung, penyadap karet, dan memproduksi buah-buahan yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya alam di kawasan itu.

Bukan hanya itu, di TN Sebangau berdasarkan data Cimtrop terdapat 150 spicies burung, 34 spicies ikan, 35 spicies mamalia, serta terdapat sedikitnya 808 spicies flora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com