Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Cuaca, Cegah Banjir dan Atasi Asap

Kompas.com - 16/06/2009, 09:58 WIB

YUNI IKAWATI

KOMPAS.com - Diperkenalkan sejak tahun 1977, teknik hujan buatan yang kini disebut teknologi modifikasi cuaca mengalami berbagai pengembangan, baik dari segi bahan penyemai awan atau partikel pencemar di atmosfer maupun sarana pendukung.

Selama ini, teknologi modifikasi cuaca (TMC) menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi berbagai gangguan cuaca, mulai dari mencegah curah hujan tinggi yang berpotensi banjir, mencegah kekeringan, hingga mengatasi pencemaran asap kabut karena pembakaran lahan.

Modifikasi cuaca beberapa tahun terakhir telah menjadi kegiatan rutin tahunan Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (UPTHB-BPPT). Operasi TMC itu terutama untuk mengisi waduk di Jawa, seperti Bendungan Jatiluhur, dan Danau Maninjau dan Singkarak di Sumatera dengan curah hujan dari awan yang disemai.

Teknologi modifikasi cuaca pada era tahun 1990-an hingga tahun 2004 dikerahkan untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang menyebabkan pencemaran asap, terutama di Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Sejak awal tahun 2009, tutur Kepala UPTHB BPPT Syamsul Arifin, pihaknya telah diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatasi kebakaran lahan dan hutan di Nanggroe Aceh Darussalam (Februari) dan Riau (Maret). ”Pekan lalu dalam rapat di Kantor Menko Kesra, BPPT juga telah diminta bersiap-siap mengatasi polusi asap di Riau. Pada bulan ini awan yang terbentuk masih berpotensi disemai untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di daerah itu,” tutur Syamsul.

Pada bulan-bulan sebelumnya titik api tidak sebanyak saat ini sehingga hanya dikerahkan satu pesawat penyemai awan dari jenis Casa 212 dan penanganannya hanya sekitar enam hingga 10 hari. Namun, kali ini perlu dikerahkan hingga empat pesawat.

”Sayangnya, dari lima pesawat yang dimiliki BPPT, hanya satu yang siap beroperasi,” ujarnya. Karena itu, diperlukan bantuan pihak lain. Sejak tahun 2006, upaya mengatasi kebakaran lahan dan hutan BPPT mendapat bantuan dari TNI AU yang memiliki pesawat Hercules yang telah dimodifikasi untuk itu.

Perkembangan TMC

Penguasaan TMC oleh peneliti BPPT, papar Mahally Kudsy, Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan UPTHB-BPPT dimulai dari belajar pada Thailand yang lebih dulu menguasai teknik itu. Setelah itu, Indonesia mulai melaksanakan TMC di Pulau Jawa tahun 1977.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com