Butuh Rp 2,5 Miliar untuk Replika Gajah Purba

BANDUNG, KOMPAS.com — Museum Geologi Bandung membutuhkan biaya sebesar Rp 2,5 miliar untuk membuat tiga replika gajah purba Elephas Sp sesuai dengan ukuran aslinya. Oleh karena itu, Museum Geologi mengharapkan bantuan dana dari pemerintah dan swasta untuk meringankan permasalahan biaya ini.  

Rencananya akan dibuat tiga replika. Replika yang dipasang di Museum Geologi disimpan di sekitar lokasi penemuan di Dusun Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, dan replika bagi Pemerintah Kabupaten Blora, kata Kepala Museum Geologi Bandung Yunus Kusumabrata ketika membuka ceramah umum menyambut ulang tahun ke-80 Museum Geologi Bandung, Senin (18/5).

Menurut Yunus, biaya sebesar itu digunakan untuk membeli zat kimia silikon, karet pencetak, dakn zat kimia perekat. Zat kimia silikon digunakan untuk mengisi kekosongan dalam rongga fosil agar kembali seperti aslinya. Sedangkan karet pencetak digunakan untuk membuat cetakan karet menggantikan bentuk fosil rusak atau tidak ditemukan. Namun, ia pesimistis rencana akan segera dinikmati masyarakat. Besarnya biaya dikhawatirkan menghambat proses pembuatan replika.

Sebagai perbandingan, saya contohkan pembuatan replika tengkorak kepala Homo erectus berukuran sekitar 10 x 15 cm harganya mencapai Rp 25 juta. Dana lebih besar harus disiapkan untuk membuat replika gajah setinggi 3 meter, kata Yunus.