MANADO, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mewakili Indonesia dan National Oceanic and Atmhospheric Administration (NOAA) mewakili Amerika Serikat (AS) bekerja sama dalam rangka penyelamatan terumbu karang. Pemerintah AS akan mengucurkan dana 1,6 juta dollar AS untuk kebutuhan tersebut.
"Kami bangga Indonesia berinisiatif menyelamatkan laut melalui pertemuan CTI Summit. Karena itulah hari ini kami juga sangat bangga karena dapat membantu proses penyelamatan umat manusia tersebut dengan dana 1,6 juta dolar Amerika," terang Walter North, perwakilan USAID untuk Indonesia.
Ia mewakili Presiden AS Barack Obama mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kerjasama yang dapat menyelamatkan alam bawah laut untuk kebaikan umat manusia. USAID juga turut memberikan bantuan 200 juta dollar AS setiap tahun untuk program beasiswa, kesehatan, dan sebagainya.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, kerjasama ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi putra-putri Indonesia untuk melanjutkan sekolah sampai tingkat doktoral atau setingkat S3. "Tetapi lebih dari itu, kerjasama ini akan menciptakan para peneliti Indonesia yang mampu menganalisa lebih dalam untuk kemajuan Indonesia," ucap Numberi.
Kerjasama ini juga akan menjadi batu loncatan agar 600 negara lain yang ikut memiliki kepentingan dengan terumbu karang dapat memiliki kemampuan yang lebih baik lagi untuk memberdayakan kekayaan laut mereka masing- masing.
Dijelaskan, kerjasama tersebut merupakan tindaklanjut pertemuan di Bali akhir tahun 2007. Ketika itu AS juga telah memberikan 40 juta dolar AS kepada Indonesia untuk program pemberdayaan laut. "Kami berharap pada akhir minggu ini sudah ada tindak lanjut pembicaraan Pak Numberi bersama presiden dan jajaran tinggi lainnya mengenai kerjasama hari ini," ujar North.
Nancy, pakar terumbu karang asal AS menjelaskan, kerjasama ini akan membawa banyak keuntungan bagi Indonesia, karena dapat memberdayakan masyarakat pesisir pantai, memajukan konservasi taman laut, dan lainnya. Mary Glackin selaku deputi undersecretary of commerce meyakinkan bahwa kerjasama yang terjalin dengan Indonesia karena merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah terumbu karang terbanyak.
"Amerika memilih Indonesia dari 6 negara CT6 lainnya karena Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar juga telah eksis memberdayakan bantuan sebelumnya," tegasnya.(Quin Simatauw)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.