JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah himpitan dana riset yang minim, hanya Rp 1,24 trilliun atau 0,35 persen dari anggaran nasional, komersialisasi inovasi bisa dibilang rendah. Berdasarkan data Indikator Iptek terakhir yang dirilis tahun 2006 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan selama 2001-2004 ada 69 paten,dan hanya 16 yang dikomersialisasikan padahal tercatat 20.783 peneliti dengan 955 di antaranya bergelar doktor.
Untuk menjembatani proses inovasi di antara kalangan Akademisi, Bisnis dan Pemerintah (ABG), Kementerian Negara Riset dan Teknologi menyediakan Sistem Intermediasi yang telah dikembangkan lebih lanjut (Improved-Intermediation System). Sarana mediasi antara para innovator dan investor ini tersedia melalui Business Innovations Center (BIC).
BIC yang telah berdiri sejak Maret 2008 ini berupaya untuk mempercepat komersialisasi dari inovasi-inovasi hasil penelitian dan pengembangan. Selama 1 tahun lebih beroperasi, terdapat lebih dari 700 proposal inovasi yang telah didaftarkan di BIC, yang dikategori berdasarkan 6 Agenda Riset Nasional, 11 kategori teknologi dan 9 kategori aplikasi.
Pembenahan sistem intermediasi menjadi hal yang mendesak dan diperlukan oleh BIC sebagai mediator untuk membuat sebuah wadah pertemuan yang terstruktur yang memudahkan para innovator bertemu dengan para investor. Melalui BIC, para inovator diharapkan dapat menawarkan karya mereka sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga siap untuk dikomersialisasikan dan dipaparkan secara menarik di mata para investor.
Dalam setahun ke depan, BIC menargetkan akan terdapat 200 inovasi prospektif yang dikedepankan oleh BIC, dengan 50 persen dari inovasi yang didaftarkan dapat diserap oleh industri melalui proses mediasi BIC.
"Saat ini, BIC mempromosikan hasil penelitian inovatif dengan menyeleksi 101 jenis inovasi yang paling prospektif tahun 2009," kata Hariyanto Salim, Technical Officer BIC. Pengumpulan karya hasil penelitian inovatif telah dilakukan melalui website BIC di www.bic.web.id, sebagai bagian dari proses intermediasi.
Berbasis web
Sistem intermediasi dibuat terintegrasi dan terdiri atas standard Operating Procedure (SOP), website, dan aplikasi database berbasis web untuk mempertemukan inovator dan investor agar dapat saling berkomunikasi dengan mudah. Penyediaannya mendapat dukungan dari SENADA, lembaga non-profit untuk pengembangan daya saing di Indonesia yang didirikan USAID.
"Dalam menjalankan tugasnya, BIC membutuhkan fasilitas yang dapat memperlancar proses mediasi seperti Teknologi Informasi. Keberadaan fasilitas yang didukung oleh SENADA dapat mempercepat komunikasi antara inovator dan investor," kata Hery Kameswara, Grant Technical Advisor Senada. SENADA mendukung kinerja BIC dengan memberikan grant guna membiayai pengadaan perangkat keras dan piranti lunak sebagai infrastruktur utama BIC. Menurutnya, pembuatan SOP penting menjadi pedoman dan proteksi para innovator dalam menggelontorkan hasil karyanya di industri. Sedangkan adanya website dapat menciptakan komunikasi yang efektif diantara kedua belah pihak.
Dalam memajukan sisi inovasi di tahun yang dicanangkan sebagai tahun kreatif ini, sudah saatnya kita belajar dari masa lalu. Dulu kita tidak mengembangkan mekanisme berinovasi dan hanya membiarkan pihak lain melakukannya. Kita hanya menyediakan material, dan menjadi konsumen barang-barang tersebut: mobil, telepon seluler atau kopi Starbuck. Kita membiarkan nilai tambah dari produk-produk itu dikembangkan oleh pihak lain di luar sana.
"Sekarang ini adalah saatnya untuk mulai berinovasi dan membuat terobosan-terobosan besar. Bukan saatnya lagi kita bergantung pada sumber daya alam seperti tambang batubara, karet, kayu tanpa diberi nilai tambah, atau hanya berperan sebagai pasar potensial serta tukang jahit di era perekonomian global ini," kata Kristanto Santosa, Direktur Eksekutif BIC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.