MALANG, KOMPAS.COM--Situs Gading Melati di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, mulai diekskavasi oleh tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan, Jawa Timur, Senin (20/4). Situs pemujaan ini diduga peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.
Ekskavasi yang akan dilakukan hingga 27 April 2009 melibatkan sembilan anggota tim dari BP3 Trowulan. Pada hari pertama baru dilakukan pengukuran topografi lahan situs seluas 10 meter x 10 meter tersebut.
”Kami melakukan penggalian untuk penyelamatan terhadap situs sejarah ini. Kegiatan ini untuk mengetahui dan membuktikan apakah situs ini benar-benar candi pemujaan zaman Majapahit atau bukan,” tutur Prapto Saptono, salah seorang tim ahli dari BP3 Trowulan.
Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata BP3 Trowulan itu mengatakan, indikasi bahwa situs itu merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain terlihat dari adanya tumpukan batu-batu bata yang biasa ditemukan di era Majapahit, yakni lingga-yoni (yoni diperkirakan sudah hilang).
”Kalau memang benar candi, maka harus dilestarikan sebagai salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit abad ke- 13-14 Masehi,” ujar Prapto.
Prapto menegaskan, jika benar di situs Gading Melati ditemukan sejumlah unsur seperti lingga-yoni, perwara (berupa titian trimurti yaitu angsa, nandi, dan ganesha), situs tersebut benar- benar merupakan candi pemujaan zaman Majapahit.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu Soewignjo Koes Eman Taruno mengatakan, Pemkot Batu memang mengajukan permintaan pengkajian situs sejarah itu ke BP3 Trowulan. ”Tujuannya untuk pelestarian, setelah diketahui dengan benar apakah ini benar-benar candi pemujaan,” tutur Soewignjo.
Jika usai ekskavasi ditemukan bahwa areal situs Gading Melati tersebut melebar hingga ke rumah penduduk (jarak dengan rumah penduduk kurang dari 50 meter), Soewignjo mengatakan, ada kemungkinan lahan warga akan dibebaskan.
Staf Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu Widya Heri Setyawati menambahkan, selama ini sudah ada sejumlah situs di Kecamatan Junrejo, Batu, yang sedang diteliti. Selain situs Gading Melati, situs yang tengah diteliti itu adalah situs Punden Mojorejo di Desa Mojorejo (kemungkinan candi yang terbuat dari batuan andesit), situs Sumber Jeding di Desa Junrejo, serta situs Sumber Beji di Desa Beji (keduanya berupa sumber air). (DIA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.