Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempar! Teman Seperjalanan Dikunyah

Kompas.com - 06/03/2009, 10:00 WIB

OTTAWA, KAMIS — Kanibalisme diungkap dalam sidang di pengadilan Winnipeg, Kanada, Kamis (5/3), dengan terdakwa Vince Li (41), imigran asal China. Peristiwa menggemparkan itu terjadi di atas bus Trans-Canada Highway bulan Juli tahun lalu.

Li memotong kepala penumpang bus yang duduk di sebelahnya bernama Tim McLean (22), kemudian memakan beberapa bagian anggota tubuhnya. Belum jelas pemicunya karena Li dan McLean baru berkenalan dan keduanya sempat berbincang-bincang. Tiba-tiba di tengah perjalanan Li menusuk McLean menggunakan pisau dan menusuk tubuhnya berkali-kali.

Penumpang yang berjumlah 34 langsung berhamburan keluar. Sopir menutup pintu secara otomatis, membuat Li terjebak di dalamnya. Li yang telah memenggal kepala McLean menunjukkannya kepada penumpang yang berada di luar bus. Ia kemudian melemparkan kepala tersebut ke langit-langit bus dan mulai memutilasi tubuhnya. Ia sempat memakan daging tubuh McLean.

Tim forensik yang memeriksa tubuh McLean tidak menemukan bola mata dan sepertiga bagian jantungnya. Mereka menduga Li telah memakannya. Setelah terjebak selama empat setengah jam, Li memecahkan kaca jendela bus dan meloncat dari sana. Polisi yang telah mengepungnya mendengarkan ia berteriak, “Maafkan saya. Saya bersalah. Bunuh saja saya.”

Dr Stanley Yaren, Kepala Psikiater Manitoba, dalam kesaksiannya di pengadilan mencoba memberikan analisis. Menurutnya, Li mengidap penyakit schizophrenia. Menurut Yaren, sebenarnya Li sosok yang sopan. Namun, karena penyakit yang diidapnya, tindakannya justru merampas hak hidup orang lain, seperti halnya McLean yang menjadi korban.

Carel deDelley, ibu McLean, meminta Li dikurung seumur hidup. “Keinginan saya adalah melindungi orang lain dari orang seperti dia. Saya tidak peduli apakah ia dipenjara atau masuk rumah sakit jiwa, yang pasti ia harus dikurung di suatu tempat,” katanya. times/tis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com