Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Konflik Harimau, Hentikan Konversi Hutan Alam

Kompas.com - 26/02/2009, 08:02 WIB

JAMBI, KAMIS — Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan WWF-Indonesia menyerukan penghentian konversi hutan alam sesegera mungkin di provinsi tersebut. Pembukaan hutan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya konflik antara manusia dan harimau.

"Situasi kritis ini terjadi akibat pembukaan hutan habitat harimau sumatera yang menyebabkan terganggunya satwa dilindungi ini," kata Ian Kosasih, Direktur Program Kehutanan WWF-Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. Dalam sebulan terakhir, enam orang tewas akibat serangan harimau.

Menurut Kepala BKSDA Jambi Didy Wurjanto, tiga korban yang tewas diterkam harimau akhir pekan lalu diduga keras adalah pelaku illegal logging. Diperkirakan, harimau yang menyerang mereka telah masuk kembali ke  habitatnya, sementara harimau yang menewaskan tiga orang sebelumnya telah berhasil ditangkap.

Sementara itu, di provinsi tetangganya, Riau, tiga ekor harimau sumatera muda juga tewas dibunuh dalam satu bulan terakhir setelah kedapatan masuk ke perkampungan penduduk. Dalam insiden terpisah di Riau, dua petani juga terpaksa dirawat di rumah sakit setelah diserang seekor harimau akhir pekan lalu.

Salah satu penyebab utama terjadinya konflik antara satwa dan manusia di Pulau Sumatera adalah rusaknya hutan habitat satwa liar, seperti yang saat ini terjadi di Jambi. Data WWF-Indonesia menunjukkan, tahun 1985 hingga 2007 tutupan hutan di Sumatera mengalami laju kerusakan yang sangat tinggi, yaitu 12 juta hektar atau penurunan sebesar 48 persen tutupan hutan dalam 22 tahun.

Provinsi Jambi adalah salah satu dari dua lansekap yang ditetapkan sebagai "Prioritas Global Konservasi Harimau" di Pulau Sumatera oleh para ahli konservasi harimau pada tahun 2005. Jumlah populasi harimau sumatera diperkirakan hanya tersisa sekitar 400 individu di alam bebas di seluruh Sumatera.

Selain dipicu pembalakan liar, pembukaan hutan di Jambi juga ditengarai terjadi akibat pengembangan perkebunan sawit oleh warga pendatang dan konversi untuk mensuplai bahan baku pabrik bubur kertas. Pada saat dilakukan pemberantasan illegal logging besar-besaran di Riau pada 2007 hingga akhir 2008 lalu diperkirakan sejumlah aktivitas pembalakan liar telah berpindah ke Provinsi Jambi.

"Tewasnya enam orang akibat diterkam harimau di Jambi dalam satu bulan terakhir merupakan sinyal peringatan akan pentingnya upaya serius dari berbagai pihak untuk segera menghentikan pembukaan hutan alam dan memberikan tempat yang cukup bagi harimau untuk hidup," kata Didy. Penghentian konversi bukan hanya untuk penyelamatan harimau sumatera saja, tetapi juga untuk keselamatan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com