Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debu Satelit Mengancam

Kompas.com - 21/02/2009, 05:36 WIB

JAKARTA,JUMAT-Badan roket peluncur Satelit Cosmos 2445 milik Rusia diperkirakan jatuh di bumi pada Maret 2009. Hal yang sama juga akan terjadi dalam dua bulan mendatang pada pecahan Cosmos 2251 dan Iridium yang bertabrakan pada 10 Februari 2009.

Peluang jatuhnya serpihan satelit tersebut di Indonesia tergolong besar karena seperdelapan bentang wilayah di khatulistiwa ditempati negeri ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka, Jumat (20/2).

Abdul Rachman, peneliti di pusat tersebut, menjelaskan, berdasarkan data dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Cosmos 2445 yang akan jatuh pada Maret nanti merupakan badan roket atau SL-6 RB yang tidak dapat dikendalikan.

”Saat ini belum dapat diperkirakan waktu dan lokasi jatuhnya bagian satelit itu, tetapi biasanya lima hingga tiga hari sebelumnya,” ujarnya.

Adapun Cosmos 2251 memiliki sistem kontrol untuk mengarahkan lokasi jatuhnya satelit. Satelit milik Rusia ini sudah tidak aktif meski masih utuh.

Selasa pekan lalu satelit ini bertabrakan dengan yang masih aktif berfungsi. Akibat tabrakan itu, kata Sri, menimbulkan banyak serpihan, di antaranya terpantau 22 keping berukuran relatif besar, di atas 10 sentimeter persegi.

Kepingan itu beredar di atas wilayah khatulistiwa dan beberapa kali lewat di atas Indonesia. ”Hari ini kepingan itu terpantau lewat di atas Sumatera, terus bergerak ke arah timur,” ujarnya kemarin.

Selain terus beredar mengelilingi khatulistiwa, serpihan itu turun secara gradual mendekati atmosfer. Pergerakannya dipantau jam per jam.

Meski berupa kepingan, jatuhnya ke permukaan bumi akan melesat dalam kecepatan yang sangat tinggi. ”Bahaya bila kepingan jatuh di jalan tol, mengenai kendaraan di sana. Akibatnya bisa menimbulkan tabrakan beruntun,” ujarnya.

Namun dengan mengamati obyek itu, tindakan pengamanan dapat dilakukan sebelum kejadian, misal dengan menutup jalan tol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com