Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Perdebatan soal Teori Darwin!

Kompas.com - 10/02/2009, 11:07 WIB

LONDON, SELASA — Tokoh agama dan ilmuwan kenamaan bersatu menyerukan diakhirinya perdebatan mengenai teori Charles Darwin.

Tahun ini adalah peringatan ke-200 kelahiran Darwin dan ulang tahun ke-150 teori evolusinya. Darwin lahir pada 12 Februari 1809. Namun, pergolakan antara pendukung teori Darwin dan pendukung konsep penciptaan jauh dari selesai.

Tokoh agama dan ilmuwan memperingatkan bahwa kaum atheis militan akan menggunakan teori evolusi sebagai senjata guna menyerang agama sehingga membuat banyak orang berpaling dari agama.   

Sementara itu, di dalam satu surat yang disiarkan The Daily Telegraph, Senin (9/2), mereka juga mendesak orang yang percaya pada penciptaan untuk mengakui setumpuk bukti yang kini ada guna mendukung teori Darwin mengenai bagaimana Bumi berkembang.

Mereka menulis, "Evolusi, kami percaya telah terperangkap dalam baku hantam pergolakan agama yang justru tak terlalu diperhatikan oleh Darwin sendiri."

"Kami dengan hormat mendorong mereka yang menolak evolusi guna mempertimbangkan bukti yang sekarang berlimpah yang makin diperkuat oleh kemajuan baru-baru ini di bidang genetika yang menguji keabsahan teori tersebut."

"Pada saat yang sama, kami dengan hormat meminta mereka yang saat ini menjadi pengikut Darwin yang tampaknya ingin menggunakan teori Darwin sebagai kendaraan guna mendorong agen antitheistik agar menahan diri dari tindakan semacam itu sehingga mereka, sekalipun secara tidak sengaja, menjauhkan orang dari teori itu."

"Tahun ini, kita mesti merayakan prestasi besar Darwin di bidang biologi dan bukan berperang mengenai warisannya sebagai sejenis konsep antiteologi," kata mereka.

"On the Origin of Species" adalah studi paling penting Darwin yang disiarkan dalam teori evolusi. Konsepnya mengenai seleksi alam terus menuai perdebatan. Teori itu membahas tentang apakah hidup adalah hasil dari keberuntungan dan proses alamiah atau keinginan Tuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com