Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajahi London-Timbuktu dengan Mobil Terbang

Kompas.com - 13/01/2009, 05:06 WIB

LONDON, SENIN - Seperti khayalan yang menjadi kenyataan, seorang penjelajah Inggris akan memecahkan rekor pengembaraan dari London hingga Timbuktu menggunakan mobil terbang. Ekspedisi selama 42 hari itu akan menyelesaikan perjalanan sejauh 6400 kilometer.

"Saya suka banyak hal dan berpikir ini akan menjadi tantangan yang menarik. Apalagi Timbuktu yang merupakan tempat yang ikonik dan nyentrik," ujar Neil Laughton, yang sudah menaklukkan semua gunung tertinggi di tujuh benua dan kutub utara. Salah satu kota di Mali, Afrika barat itu memang terkenal nuansa misteriusnya.

Dengan kendaraan yang khsusu didesain untuk misi ini, Laughton akan melintasi Perancis, Spanyol, dan Moroko sebelum mencapai Gurun Sahara sebagai pintu masuk ke Mali melalui Mauritania. Ia juga harus terbang di atas Selat Gibraltar sejauh 14 kilometer untuk menyeberang ke Afrika dan berencana terbang melintasi Pegunungan Atlas di Maroko.

Dalam tantangan kali ini, ia tidak sepenuhnya melayang di udara dalam. Perjalanan tersebut diselingi jalan darat menggunakan kendaraan yang sama. Kendaraan yang digunakannya memang didesain dapat terbang maupun berjalan di permukaan tanah sesuai kebutuhan.

Kendaraan beroda empat yang diberi nama Skycar yang akan dipakainya didesain seorang perancang muda bernama Gilo Cardozo. Kendaraan tersebut dilengkapi sayap yang dapat diatur di kanan kirinya, kipas besar di belakang, dan parasut yang biasa dipakai untuk paragliding. Cardozo pernah merancang paraglider bermesin yang dipakai untuk mengitari puncak Gunung Everest tahun 2007.

Untuk mengubah dari kendaraan darat menjadi kendaraan udara, Skycar hanya butuh waktu tiga menit. Saat take off, pengemudi mengembangkan sayap. Dengan kecepatan hanya 70 kilometer perjam dan landasan sejauh 200 meter, Skycar sudah dapat melayang saat parasut paragliding dikembangkan. Di udara, kendaraan tersebut dapat bergerak dengan kecepatan 180 kilometer perjam.

Konsepnya pun benar-benar ramah lingkungan dengan bahan bakar biofuel. Saat di udara, pengemudi menggunakan pedal untuk mengendalikan arah terbangnya sambil mengubah-ubah sudut kemiringan sayapnya. Jika terjadi kondisi darurat tersedia parasut cadangan sehingga kendaraan dapat jatuh dengan aman di daratan.

"Inspirasinya datang dari kesadaran bahwa kita dapat mengemudi dan kita dapat terbang, jadi mengapa tidak melakukannya bersamaan? Masalahnya pada teknologi sayap, yang saya kira teratasi pada Skycar," ujar Cordozo. Setelah sukses dengan ekspedisi ini, Cordozo berencana menjualnya secara komersial dengan hraga 50.000 poundsterling per unitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau