JAKARTA, SENIN - Wahana ruang angkasa Cassini kembali mendekati Enceladus, salah satu bulan yang mengelilingi Planet Saturnus, Senin (11/8). Para ilmuwan berharap Cassini dapat merekam dari dekat retakan di dekat kutub selatan Enceladus.
"Tujuan utama kami adalah mengetahui dengan jelas gambar dan data penginderaan jauh pada bagian yang secara geologi paling aktif di Enceladus," ujar Paul Helfenstein, salah satu ilmuwan dari Universitas Cornell, New York, yang memantau misi Cassini.
Retakan tersebut merupakan sumber semburan butiran-butiran es ke atmosfer yang pertama kali ditemukan tahun 2005. Semburan tersebut mencapai ratusan mil dan diyakini sebagai salah satu bahan utama yang membentuk cincin di Saturnus.
Wahana Cassini akan mengarahkan lensa kameranya ke permukaan Enceladus hingga mendapatkan pembesaran seolah melihat dari jarak 50 kilometer di atas permukaan. Jalur retakan akan diikuti sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
Kamera yang dibawa wahana tersebut dapat merekam citra dalam gelombang inframerah, cahaya tampak, hingga ultraviolet. Jalur salah satu dari tiga retakan utama di permukaan Enceladus yang sering disebut "belang harimau" akan direkam dengan tingkat resolusi hingga 7 meter untuk setiap pixel.
Inframerah akan membantu suhu di sekitar permukaan sehingga dapat diketahui apakah terdapat air dalam bentuk cair dan gas selain es. Pengamatan tersebut juga akan mengungkap seberap besar partikel es yang disemburkan dan mencari elemen lain yang mungkin tercampur, seperti oksigen, hidrogen, bahkan senyawa organik.
Cassini telah mendekati Enceladus sebelumnya pada Maret lalu dan menembus bagian atas semburan tersebut. Namun, wahana tersebut gagal mengukur kandungannya karena software-nya mati. Meski demikian, Cassini berhasil merekam foto-foto Enceladus dari jarak dekat.
Selain manuver hari ini, Cassini juga direncanakan mendekati Enceladus kembali pada 9 dan 31 Oktober. Keduanya difokuskan untuk mengulangi tugas sebelumnya, yaitu masing-masing untuk mengambil sampel es kembali dan memotret permukaan untuk kedua kalinya.
Wahana tersebut telah bekerja sejak memasuki orbit Saturnus untuk pertama kali pada 1 Juli 2004. Misi Cassini yang telah berlangsung selama 4 tahun lebih seharusnya berakhir 30 Juli 2008. Namun, misinya diperpanjang dua tahun karena sebagian besar instrumennya masih bekerja dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.