Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Global Warming Picu Batu Ginjal!

Kompas.com - 15/05/2008, 16:16 WIB

BAHAYA fenomena pemanasan global terus menjadi perhatian utama kalangan medis, salah satunya ketika global warming ditengarai bisa meningkatkan prevalensi sakit batu ginjal seperti temuan teranyar peneliti Asosiasi Urologi Amerika (AUA). Seperti dilansir situs resmi AUA, www.auanet.org, Kamis siang, kenaikan suhu global meningkatkan jumlah kasus batu ginjal.
   
Dehidrasi, yang erat kaitannya dengan sakit batu ginjal, akan semakin berpeluang terjadi, terutama di kawasan yang beriklim panas. Mengambil kawasan Amerika sebagai contoh kawasan yang terimbas kenaikan suhu global, para ahli dari AUA mendapati bahwa kawasan selatan negeri Paman Sam itu memiliki prevalensi batu ginjal yang lebih besar daripada kawasan lain.
   
Peneliti memperkirakan, jumlah penduduk Amerika yang berpotensi terkena sakit batu ginjal akan melonjak dalam beberapa dekade ke depan. Jika pada tahun 2000 populasi yang berisiko tinggi terkena sakit batu ginjal adalah 40 persen, maka pada 2050 angka itu meningkat menjadi 50 persen. Ini artinya, jumlah orang yang terkena batu ginjal bertambah 1 juta hingga 2 juta orang.
   
Para peneliti juga melihat tren kenaikan angka pengidap batu ginjal tidak hanya akan berkonsentrasi di kawasan Amerika bagian selatan, tapi juga ke bagian utara dan menyebar ke seluruh negeri. Selain sebaran penderita, AUA juga memprediksi biaya pengobatan batu ginjal di Amerika akan melonjak hingga 1 miliar dollar per tahun pada 2050, atau 10-20 persen lebih tinggi dari keadaan saat ini.

Asosiasi Urologi Amerika Serikat berdiri pada 1902, dan memiliki kantor pusat di Baltimore, Maryland. Asosiasi yang mengakomodasi anggota dari kalangan profesional urolog ini beranggotakan lebih dari 15.000 orang dan lembaga di seluruh dunia. Sementara itu di Indonesia, selain gagal ginjal, batu ginjal juga semakin sering dijumpai. Penyakit ini juga sering disebut batu karang dan kencing batu.
   
Para ahli menyebutkan, batu ginjal disebabkan akibat pola konsumsi makanan yang salah. Namun, bila menengok sejarahnya, penderita batu ginjal telah ditemukan sejak ribuan tahun lalu. Ini terbukti dari hasil penemuan para ahli, jejak batu ginjal ditemukan pada mumi yang dibalsam dan berusia sekitar 7.000 tahun di Mesir.
    
Salah satu penyebab batu ginjal adalah kelebihan kalsium. Karena itu, dianjurkan agar konsumsi kalsium tidak berlebihan. Makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, dan sayur kol. Makanan jenis ini mengandung lebih dari 100 mg kalsium per porsi.

Sedangkan bayam, ikan kering, dan cokelat tergolong makanan yang mengandung kalsium sedang. Selain mengurangi asupan kalsium, penderita ginjal juga dianjurkan mengurangi konsumsi garam karena setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com