Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Evolusi Mungkin Berakar dari Indonesia

Kompas.com - 11/03/2008, 18:01 WIB

JAKARTA, SELASA - Teori Evolusi selama ini dikenal sebagai ide orisinal Charles Darwin. Padahal, pemikiran mengenai seleksi alam yang menjadi dasar teori tersebut berasal dari Alfred Russel Wallace, ilmuwan Inggris pencetus garis Wallacea melalui Laut Sulawesi, yang membatasi fauna dari Asia dan Australia.

Hal tersebut disampaikan Kepala LIPI Profesor Umar Anggara Jenie di sela-sela lokakarya paparan hasil ekspedisi ilmiah Widya Nusantara di Kantor LIPI, Selasa (11/3). Ia mengatakan pendapat mengenai seleksi alam tertuang dalam surat-surat yang dikirimkan Wallace kepada Darwin pada tahun 1858 yang dikenal sebagai surat dari Ternate.

"Sebagai lembaga yang concern terhadap sains, LIPI harus ikut ngomong," ujar Umar. Apalagi Perserikatan Bangsa-bangsa akan menetapkan tahun 2009 sebagai the Darwin's Year. Ia mengatakan saat ini di Inggris terdapat sekelompok ilmuwan yang meyakini bahwa Wallace pantas disejajarkan dengan Darwin, bahkan beberapa lembaga penelitian sudah mendampingkan foto keduanya untuk memberikan penghargaan terhadap lahirnya Teori Evolusi.  

Jika hal tersebut benar, pemikiran mengenai teori evolusi lebih dulu lahir dari Ternate daripada Galapagos. Peran Wallace akan dibahas dalam sebuah simposium di London pada Desember 2008. Simposisum ini diselenggarakan Yayasan Wallacea yang kini diketuai Profesor Sangkot Marzuki, Direktur Lembaga Penelitian Eijkman.

Menurut Umar, sejarah di balik lahirnya teori-teori ilmiah seperti ini penting untuk dipelajari apalagi dekat dengan bangsa Indonesia. Dengan kenakaragaman hayati yang sangat besar, Indonesia telah terbukti melahirkan para ilmuwan-ilmuwan besar.

Ekspedisi Widyanusantara merupakan salah satu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan LIPI untuk mengungkap lebih dalam keragaman hayati di Indonesia. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan sampai tahun 2009 di Raja Ampat hingga Manado. Wilayah Raja Ampat telah diketahui sebagai kawasan dengan tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi dan diyakini menyimpan jejak sejarah penyebaran makhluk hidup di Indonesia.

"Tidak tertutup kemungkinan hasil-hasil ekpesdisi E-Win dibawa dalam simposium sebagai satellite simposium lebih besar. Tapi jangan di Jakarta, mungkin di Ternate sebagai land of Wallace," tandas Umar. (WAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau