Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Jenis Nyeri Haid, Bisa Jadi Pertanda Endometriosis

Kompas.com - 17/02/2020, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri haid atau menstruasi kerap dialami wanita, dengan tingkat keparahan yang beragam. Gangguan nyeri haid dianggap menjadi gangguan yang sangat luas penyebaran kasusnya, termasuk di Indonesia.

Biasanya nyeri dirasakan seorang perempuan pada hari pertama periode menstruasinya. Akan tetapi, tidak sedikit perempuan yang merasakan nyeri selama periode menstruasi itu berlangsung. Bahkan, tak jarang terasa sangat menyakitkan.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr dr Kanadi Sumapraja SpOG-KFER MSc mengatakan bahwa nyeri menstruasi tergolong dalam dua kelompok, yaitu nyeri haid primer dan sekunder.

Nyeri haid primer

Nyeri haid primer adalah kondisi perempuan yang merasakan rasa nyeri haid sejak kali pertama menstruasi.

Tetapi, perempuan yang mengalami nyeri haid primer tidak lebih banyak daripada nyeri haid sekunder.

"Kalau nyeri haid primer itu bawaan dan jumlahnya tidak banyak," kata Kanadi dalam acara "RSPI: Mengenal Gangguan Menstruasi", Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Nyeri haid sekunder

Kondisi nyeri haid sekunder adalah ketika perempuan tidak memiliki masalah nyeri ketika pertama haid. Tetapi dalam kurun waktu beberapa tahun kemudian, ia mengalami nyeri menstruasi.

"Itu ada yang haidnya sampai sakit sekali, dan bahkan ada juga yang masuk IGD tiap bulan," kata dia.

Nyeri menstruasi sekunder ini perlu di waspadai karena pada banyak kasus, kondisi ini berhubungan dengan penyakit endometriosis.

Baca juga: Nyeri Berlebih saat Haid? Waspada Endometriosis, Si Pemicu Susah Hamil

Kanadi berkata, endometriosis adalah kondisi suatu jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim atau endometrium, tumbuh dan menumpuk di luar rahim.

Penumpukan itu juga bisa terjadi di rongga perut, membentuk kostadium, masuk ke rahim dan berpotensi membentuk tumor.

"Seharusnya ketika menstruasi, darah yang dikeluarkan mengalir ke liang senggama, tapi 70 persen mengalirnya malah terbalik ke rongga perut, ini disebut menstruasi terbalik," ujarnya.

Di dalam rongga perut sebenarnya, telah diciptakan ada sistem yang dapat membersihkan darah yang mengalir tadi, tetapi 10 persen perempuan sistem pembersihannya tidak baik.

Baca juga: Susah Tidur Setiap Kali Mau Haid? Ini Alasannya Menurut Sains

Oleh sebab itu, terjadi pendarahan rongga kecil dan itulah yang menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa.

"Makanya timbullah gejala-gejala nyeri menstruasi. Keluhan nyeri menstruasi jangan disepelekan. Kalau segera diintervensi, progresivitas bisa dikendalikan. Jangan dibiarkan terjadi kista, tumor dan perlengketan di dinding rahimnya," ucap dia.

Untuk diketahui, seharusnya dalam menstruasi yang normal, jaringan dinding rahim akan menebal ketika Anda mengalami ovulasi. Dengan fungsi supaya calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan.

Meskipun diakui Kanadi, persoalan penyakit nyeri haid terkait endometriosis ini masih menjadi masalah di banyak negara berkembang dan juga negara maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com