Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Saluran Cerna, Kunci Cegah Kematian Bayi Prematur

Kompas.com - 17/01/2020, 12:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 50 persen bayi prematur memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat infeksi. 90 persen di antaranya disebabkan oleh infeksi saluran cerna

Ironisnya, Indonesia berada di peringkat kelima dengan kelahiran prematur terbanyak di dunia.

Disampaikan peneliti ilmu biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Riana Pauline Tamba SpB SpBA(K), dalam promosi gelar doktornya, bahwa infeksi saluran ceran pada bayi prematur ini sering dikaitkan dengan imeturitas atau kematangan saluran cerna.

Seperti diketahui, organ tubuh bayi yang lahir prematur belum terbentuk dengan sempurna.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Tips Merawat Bayi Prematur agar Tumbuh Optimal

Oleh sebab itu, risiko kematian tinggi pada bayi prematur bisa dari berbagai faktor penyakit, salah satunya infeksi pada saluran cerna bayi tersebut.

Hal inilah yang menjadi landasan awal Riana melakukan penelitian.

Dia mencoba mengetahui pengaruh suplementasi spermin dalam mempertahankan perkembangan epitel saluran cerna (maturasi tight junction), selama masa kehamilan (gestasi) pada kelinci.

Kenapa suplementasi spermin?

Pada saluran cerna, terdapat kandungan spermin yang diketahui berinteraksi dengan protein penyusun barier (saluran penghalang) di usus dan berperan penting dalam penyembuhan luka serta sistem imun.

Untuk diketahui, spermin merupakan senyawa poliamin yang diketahui berperan penting dalam poliferasi, pertumbuhan, serta diferensiasi sel.

Memanfaatkan spermin yang sekaligus menjadi senyawa alami di saluran cerna bayi prematur menjadi pilihan yang baik dalam mencegah infeksi saluran cerna, karena bayi memiliki kondisi organ yang sangat rentan terhadap organisme asing dari luar tubuh.

Mekanisme penelitian suplementasi spermin

Penelitian yang dilakukan Riana ini menggunakan sampel jaringan usus halus janin kelinci yang dibagi dalam enam kelompok.

Terdiri dari kelompok pertama yaitu kelompok kelinci yang diberikan perlakuan dengan suplementasi spermin 20 mg/kgBB.

Kelompok kedua, adalah kelompok kelinci tanpa perlakuan atau tanpa suplementasi spermin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com