Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Lembur? Siap-siap Terkena Penyakit Fisik dan Mental

Kompas.com - 14/01/2020, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melakukan pekerjaan melebihi jam kerja atau lembur (overwork), memiliki risiko tinggi terhadap berbagai penyakit.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS St Carolus, dr Laurentius Aswin Pramono SpPD MEpid, mengatakan bahwa jam kerja yang berlebihan atau overwork memiliki risiko baik penyakit tidak menular maupun penyakit menular.

"Memang overwork (lembur) itu memang bisa bikin berbagai gangguan, baik fisik maupun psikis," kata Aswin dalam sebuah acara

Secara fisik, Aswin menjelaskan bahwa kurang berisitirahat sudah jelas dapat membuat daya tahan tubuh kita menurun. Kemudian, semua jenis penyakit akan sangat mudah menyerang tubuh. 

"Misalnya kita bisa kena flu, batuk-batuk, pneumonia. Bahkan daya tahan tubuh menurun bisa menyebabkan penyakit seperti tuberkolosis, dan sebagainya," ujarnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Untuk Para Perempuan, Lembur Bisa Picu Diabetes

Aswin menyarankan agar Anda tidak memaksakan jam kerja secara berlebihan. Lakukan pekerjaan Anda pada jam yang sewajarnya, atau paling tidak delapan jam dalam satu hari.

Bukan berarti Anda tidak boleh lembur atau bekerja lebih dari delapan jam sehari. Tetapi menurut Aswin, lembur tidak untuk dilakukan setiap hari.

"Boleh lembur, tapi tidak setiap hari. Tidak setiap waktu selama sebulan," tuturnya.

Ilustrasi lemburshutterstock Ilustrasi lembur

Kalau pekerjaan bisa dikerjakan di rumah dengan santai, lanjut Aswin, hal itu akan lebih baik. Jika pekerjaan menumpuk, jangan lupa untuk beristirahat.

Pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik akan cenderung lebih mudah bagi pekerja mengalami kelelahan. Hal itu berujung pada stress fisik dan stress psikis.

Saat merasa jenuh, Anda juga bisa mengalami gangguan seperti cemas, depresi, psikosomatis dan juga sindrom lelah kronis (chronic fatigue syndrom).

"Sindrom lelah kronis ini nantinya meskipun sudah istirahat, tapi tidak pulih-pulih tenaganya. Jadi dia resikologis itu," tuturnya.

Untuk menangani hal tersebut, Anda perlu melakukan healing secara fisik maupun mental, dengan dukungan dari keluarga dan tekad dari dalam diri sendiri.

"Istirahat dia sendiri, misalnya nonton bioskop lah, makan yang enak, bersama teman-teman. Lakukan hal-hal yang menyenangkan dia secara mental atau secara psikologis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau