Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Baru, Cecurut Ekor Berambut dari Sulawesi

Kompas.com - 30/12/2019, 19:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Spesies baru kembali ditemukan di Nusantara. Mamalia jenis baru ini diberi nama Crocidura caudipilosa, yang merupakan kelompok dari cecurut (Eulipotyphla; Soricidae) dari Genus Crocidura. Spesies tersebut dideskripsikan berasal dari Pulau Sulawesi.

Crocidura caudipilosa merupakan penggabungan dari bahan Latin yakni caudi (ekor) dan pilosa (berambut), seperti dikutip dari akun Instagram Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, @lipiindonesia, Senin (30/12/2019).

Kedua makna latin tersebut merupakan karakter utama yang membedakan spesies baru ini dengan yang sudah ada di Sulawesi.

Dalam bahasa Inggris, spesies ini disebut Sulawesi hairy-tailed shrew atau cecurut ekor berambut Sulawesi.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: Tarsius Togean, Tarsius Endemik ke-12 dari Sulawesi

Spesies baru ini juga merupakan salah satu anggota dari kelompok radiasi endemik cecurut di Sulawesi. Sampai saat ini diketahui terdiri atas enam jenis yang valid dan beberapa spesies yang belum dideskripsikan, semuanya termasuk di dalam genus Crocidura.

Penyebaran cecurut berambut

Spesies baru mamalia ini tersebar luas di Sulawesi, diketahui berdasarkan spesimen yang berasal dari sebelas lokasi umum yang tersebar di lima kawasan endemik di pulau tersebut.

Jenis baru ini dikoleksi pertama kali pada tahun 2010, dimulai dari Gunung Balease, Masamba, Sulawesi.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: Tikus Ompong, Satwa Endemik Sulawesi Hanya 3 Ekor di Dunia

Lokasi penelitian di mana jenis cecurut berambut ini dikoleksi antara lain Gunung Dako, Gunung Buliohuto, Gunung Ambang, Gunung Torompupu, Gunung Rorekatimbo, Gunung Katopasa, Gunung Gandangdewata, Gunung Latimojong, Gunung Bawakaraeng, Gunung Balease, dan Gunung Tompotika.

Ciri-ciri cecurut ekor berambut

Crocidura caudipilosa memiliki ukuran tubuh yang sedang, rambut tubuh berwarna abu-abu, dan ekor yang panjang dan berambut.

Mamalia ini mampu memanjat pohon dan kemungkinan memiliki perilaku sebagai pemanjat.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: Myzomela Prawiradilagae, Burung Endemik Pulau Alor

Penemuan spesies baru ini dipublikasikan pada tanggal 19 Desember 2019 dalam jurnal yang berjudul "A New Climbing Shrew from Sulawesi Highlights The Tangled Taxonomy of An Endemic Radiation" oleh Jacob A Esselstyn, Anang S. Achmadi, Heru Handikan, Thomas C Giarla, Kevin C Rowe dalam Journal of Mammalogy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com